Kemenekraf Berkomitmen Basmi Pembajakan Film Indonesia

MENTERI Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya turut merumuskan langkah pemberantasan pembajakan film bersama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) beserta asosiasi yang berada dibawah naungan BPI. Penegasan itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD), di The Hub, Kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan (21/1/2025).

Dengan mengusung tema FGD Anti Piracy, Badan Perfilman Indonesia menyampaikan keresahannya terhadap pembajakan film nasional yang dinilai sangat merugikan, bukan hanya untuk pelaku industri film, tetapi juga bisa merugikan negara.

Menekraf Riefky yang didampingi oleh Deputi bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu pun menyampaikan bahwa Kemenekraf siap melakukan langkah nyata untuk membantu, mendukung, mendampingi dan merekomendasi apa yang disampaikan dalam FGD Anti Piracy sekaligus menindaklanjutinya.

“Yang pasti kita butuh kolaborasi yang erat dengan BPI dengan 65 anggota asosiasinya dalam menghadapi pembajakan film nasional untuk langkah konkretnya. Kami butuh dari FGD hari ini untuk mengarahkan ke mana Kemenekraf harus melangkah terlebih dahulu, ke kepolisian kah atau ke Komdigi, artinya kami siap mendukung langkah konkret yang menjadi masukan dari komunitas,” terang Menekraf Riefky.

70 persen

Menurut data riset yang dilakukan oleh Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVIS)I, bahwa sebanyak 70 persen warganet di Indonesia memilih untuk menonton film nasional secara illegal. Hal ini juga yang membuat pendapatan dari industri film nasional hanya mencapai Rp28 triliun.

Ketua AVISI, Hermawan Sutanto, menyampaikan kekhawatirannya yang dipaparkan dalam bentuk data riset pada FGD Anti Piracy. Data tersebut menunjukkan bahwa 80 persen warganet Indonesia paham betul jika ada banyak hal yang merugikan ketika mereka memilih menonton film bajakan.

“Ini PR berat, makanya kami berterima kasih Kementerian Ekonomi Kreatif, pemerintah yang hari ini mengadakan FGD sehingga memberikan sinyal yang sangat positif bahwa pelaku industri menjadi salah satu prioritas dari pemerintah,” ungkap Hermawan.

Menekraf Riefky kembali menekankan bahwa ekosistem perfilman nasional menjadi prioritas dan sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 5 tahun ke depan.

“Ke depannya kita akan duduk sama-sama lagi untuk menentukan langkah konkrit apa yang akan kita ambil,” tegas Menekraf Riefky. (RO/Agt/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Hasil Kompetisi Sketsa Mainkan Garismu Dipamerkan 25 Januari

HASIL kompetisi Sketsa “Mainkan Garismu” bakal dipamerkan di Grand Rohan Hotel di Jalan Janti, Banguntapan, Bantul dari 25 Januari hingga 22 Februari 2025. Seleksi dilakukan lewat Kuliah Sketsa secara online…

Waspadai Penyakit pada Hewan Peliharaan

SEIRING dengan meningkatnya hobi masyarakat untuk memelihara hewan di rumahnya, diharapkan diimbangi pula dengan pemahaman tentang hewan yang dipelihara termasuk risiko dan penyakit. Waspadai penyakit pada hewan peliharaan dan kurangi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pemerintah Kota Bandung Susun Pembelajaran Selama Ramadan

  • January 22, 2025
Pemerintah Kota Bandung Susun Pembelajaran Selama Ramadan

Libur Sekolah Selama Bulan Ramadan Batal

  • January 22, 2025
Libur Sekolah Selama Bulan Ramadan Batal

KA Argo Parahyangan Henti Beroperasi per 1 Februari

  • January 22, 2025
KA Argo Parahyangan Henti Beroperasi per 1 Februari

Kanwil Pajak DIY Teken Perjanjian Kerjasama Dengan Kejati

  • January 22, 2025
Kanwil Pajak DIY Teken Perjanjian Kerjasama Dengan Kejati

Hasil Kompetisi Sketsa Mainkan Garismu Dipamerkan 25 Januari

  • January 22, 2025
Hasil Kompetisi Sketsa Mainkan Garismu Dipamerkan 25 Januari

Longsor di Kabupaten Pekalongan Tewaskan 17 Orang

  • January 22, 2025
Longsor di Kabupaten Pekalongan Tewaskan 17 Orang