Metamorfosa Barongsai, dari Hiburan Jadi Cabang Olahraga

SETIAP memperingati Imlek, tentu tidak tidak ketinggalan dengan atraksi Barongsai yang telah menjadi bagian dari budaya populer dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Penampilan barongsai bahkan kini bisa disaksikan di berbagai mall, hotel, dan acara-acara besar lainnya.

“Barongsai sekarang sudah menjadi hiburan mainstream, tidak hanya milik etnis Tionghoa lagi, tetapi sudah dilihat dan dinikmati oleh masyarakat umum, termasuk kalangan pribumi. Bahkan, penikmatnya bisa ditemukan di mall-mall besar seperti di Bandung, atau bahkan di hotel-hotel saat acara Imlek,” ungkap Ketua Umum Long Qing Indonesia Ibrahim Sopanji.

Menurut Sopanji, perkembangan barongsai tidak lepas dari perubahan selera generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, yang cenderung tertarik pada hiburan yang menarik dan berwarna. Apalagi Barongsai kini tampil lebih berwarna dan cerah, bahkan banyak yang mengadopsi desain yang lebih modern untuk menarik perhatian penggemar muda, yang banyak beraktivitas di media sosial.

“Dan kini ternyata kesenian barongsai bukan hanya menjadi atraksi hiburan semata, tapi juga telah berkembang menjadi olahraga prestasi. Long Qing Indonesia, yang saya pimpin, sudah memiliki anggota yang berlatih secara intensif untuk mengikuti berbagai kejuaraan. Setiap minggu, atlet barongsai dilatih hingga tiga kali di berbagai lokasi di Bandung, seperti di Miko Mall,” terang Sopanji.

BACA JUGA  Tahun Baru Tionghoa Mengapa Disebut Imlek?

Berbagai kategori

Sopanji menambahkan, dalam setiap kejuaraan Barongsai ada berbagai kategori yang dipertandingkan, mulai dari Barongsai lantai, Barongsai tiang, hingga liong, yang masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan aturan yang ketat. Barongsai di atas tiang adalah kategori paling bergengsi, karena memerlukan keterampilan tinggi dan gerakan yang harus sesuai peraturan.

“Selain menjadi olahraga yang memerlukan latihan fisik yang intens, Barongsai juga memberikan tantangan dalam hal perawatan alat dan pemeliharaan yang serius, agar tetap terlihat menarik dan awet. Meski begitu, tantangan terbesar bagi kami adalah menjaga kualitas tim dan prestasi di tengah persaingan yang semakin ketat,” tutur Sopanji.

Sopanji menambahkan, saat mendekati Hari Raya Imlek, banyak group Barongsai baru bermunculan. Beberapa tim bahkan mengklaim telah mengikuti kejuaraan dunia, meskipun faktanya belum pernah berpartisipasi.

Integritas dan profesionalitas

Ia mengingatkan pentingnya integritas dan profesionalitas dalam dunia barongsai. Selain itu, dirinya berharap Barongsai tidak hanya dilihat sebagai tradisi etnis Tionghoa, tetapi juga sebagai budaya yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.

BACA JUGA  Tahun Baru Imlek Menag Berharap Indonesia Semakin Sejahtera

Dirinya ingin lebih banyak anak muda dari berbagai latar belakang yang bergabung dan berlatih Barongsai, dengan harapan dapat terus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

“Harapan ini juga sejalan dengan dukungan KONI Kota Bandung terhadap perkembangan Barongsai sebagai cabang olahraga, yang kini semakin diakui di tingkat nasional, bahkan sudah dimasukkan dalam PON. Semoga ke depan Barongsai bisa terus berkembang dan kita bisa meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional,” imbuh Sopanji.

Tes fisik

Asep Suryana pelatih Barongsai yang bergabung dengan Long Qing Indonesia sejak 2003 dan sudah lebih dari dua dekade menjadi bagian dari dunia Barongsai, tentu merasa senang kini Barongsai sudah masuk dalam saah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Dengan pengalaman dan
dedikasinya, Asep kini memegang peran penting sebagai pelatih di klub yang sudah banyak melahirkan atlet-atlet berprestasi.

“Tentu senang Barongsai masuk cabang olahraga dan kini atlet menjadi prioritas utama bisa melatih dan mengembangkan kemampuan mereka. Sebagai pelatih, saya sangat memegang teguh prinsip, bahwa Barongsai bukan hanya soal keterampilan mengendalikan keseimbangan tubuh, tetapi juga kesehatan fisik yang terjaga dengan baik,” jelas Asep.

BACA JUGA  Tahun Ular Kayu Simbol Bijaksana dan Kreatif

Barongsai itu lanjut Asep, selain keseimbangan, juga melibatkan banyak aspek kesehatan. Itu kenapa, atlet harus rutin melakukan tes fisik dan kesehatan. Bahkan KONI juga melakukan tes fisik dan Kesehatan buat atlet Barongsai. Di Long Qing Indonesia latihan bagi para atlet dimulai dari pukul 6 sore hingga 9 malam. Durasi latihan cukup padat, dengan sesi fisik yang berlangsung maksimal satu jam, kemudian dilanjutkan dengan latihan teknik menggunakan peralatan.

“Meskipun waktu latihan yang intens, saya memastikan fisik para atlet terjaga dan siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk persiapan untuk perayaan Imlek tahun ini. Khusus persiapan Imlek, latihan rutin dilakukan tiga kali seminggu. Sebetulnya persiapan utama adalah peralatan, karena setiap tahun, setiap performa membutuhkan peralatan yang baru,” sambung Asep. (Rava/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Electric PLN Selangkah Menuju Final Four

TIM bola voli putri Jakarta Electric PLN selangkah lagi lolos ke babak empat besar atau final four PLN Mobile Proliga 2025. Hasil itu didapat Electric PLN seusai membekuk Yogya Falcons…

Kapolri Lepas Ajang Balap Sepeda Tour of Kemala 2025

KAPOLRI Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono 10 melepas balap sepeda Tour of Kemala 2025 di Jogja Expo Center (JEC) pada Minggu (16/2/2025). Ajang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Telan Kekalahan Kedua, Timnas U-20 Harus Pulang Lebih Awal

  • February 17, 2025
Telan Kekalahan Kedua, Timnas U-20 Harus Pulang Lebih Awal

Jinakan Wolverhampton, Liverpool Kembali Jaga Jarak Aman

  • February 17, 2025
Jinakan Wolverhampton, Liverpool Kembali Jaga Jarak Aman

Electric PLN Selangkah Menuju Final Four

  • February 16, 2025
Electric PLN Selangkah Menuju Final Four

Tujuh Daerah di Riau Mulai Dilanda Karhutla

  • February 16, 2025
Tujuh Daerah di Riau Mulai Dilanda Karhutla

Lagi, 37 PMI Dipulangkan dari Malaysia Lewat Dumai

  • February 16, 2025
Lagi, 37 PMI Dipulangkan dari Malaysia Lewat Dumai

Jembati Mahasiswa dan Industri, HME ITB Gelar Spark Kompetisi

  • February 16, 2025
Jembati Mahasiswa dan Industri, HME ITB Gelar Spark Kompetisi