Usai Tes Psikologi, Penyidik Polda Jabar Kembalikan Motor Milik Pegi

USAI melakukan tes psikologi selama 6 jam di Markas Kepolisian Daerah Jawa Barat (Jabar) terhadap Pegi Setiawan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, tim penyidik akhirnya mengembalikan sepeda motor yang disita dari Pegi, saat ditangkap Selasa (21/5) lalu di Daerah Kopo Kota Bandung.
Sepeda motor warna biru jenis Nuvo milik Pegi bernopol Z 6046 HX itu diserahkan kepada pihak keluarga dan kuasa hukum tersangka. Saat membuka bagasi di bawah jok motor, di hadapan wartawan, ibu Pegi dan kuasa hukum mendapatkan barang-barang yang ada di dalamnya, antaranya kitab suci Al-Quran.
“Lihat ada Al-Quran nya di dalam jok motornya,” kata salah satu kuasa hukum Pegi Toni RM saat membuka jok motor milik tersangka.
Toni membeberkan, selain Al-Quran, di dalam jok kendaraan tersebut juga tersimpan dua jaket yakni berwarna cokelat dan hitam. Keluarga juga menemukan barang-barang pribadi milik Pegi lainnya di dalam jok motor, yakni baju, sweater, dan alat mandi.
Sebelumnya, penyidik Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar mengabulkan permintaan kuasa hukum Pegi Setiawan yang meminta kendaraan roda dua milik tersangka dikembalikan. Kendaraan roda dua bermerek Nuvo berwarna biru dengan nomor polisi Z 6046 HX itu dipakai Pegi saat ditangkap polisi.
Menurut Toni RM, alasan pihak kepolisian mengabulkan permintaannya lantaran motor yang disita Polda Jabar, tidak ada kaitannya dengan Waktu serta peristiwa yang dituduhkan oleh pihak kepolisian terhadap kliennya.
“Jadi ini motornya Pegi, yang pada saat diamankan itu menggunakan motor ini di Bandung dan ini tidak ada kaitannya. Sedangkan motor yang Jupiter juga yang 2016 belum dibalikin,” ungkap Toni.
Toni menyampaikan kendaraan itu sudah secara resmi diserahkan oleh penyidik kepada keluarga Pegi, berikut kunci dan STNK nya. Namun untuk handphone dua saksi lain, yaitu Bondol dan Suparman yang sempat disita penyidik sampai saat ini belum dikembalikan.
“Kalau handphone saksi masih dipakai katanya, bilangnya 3 hari tetapi sampai sekarang belum dibalikin juga,” ucapnya.
Terkait dengan tes pisikologi yang dilakukan terhadap Pegi, kuasa hukum Pegi lainnya, Sugianti Iriani mengatakan pada awalnya, pihaknya keberatan terhadap tes pisikologi yang akan dilakukan. Namun, akhirnya kuasa hukum memperbolehkan dilakukan tes pisikologi, setalah mendapatkan penjelasan dari kepolisian.
“Tes psikologi yang dilakukan kepada Pegi meliputi lima tahapan. Namun kami tidak mengetahui lebih detail terkait tes, sebab harus menunggu di luar ruangan sehingga tidak mengetahui isi tes. Ada lima tes, tes gambar, kedekatan keluarga itu aja,” terangnya.
Menurut Yanti, pihaknya mendapatkan penjelasan bahwa tes dilakukan dalam rangka polisi berhati-hati dan tidak salah menduga.
“Kalau menurut psikolog bilang agar polisi berhati hati, untuk tidak salah menduga. Salah satu bentuk kehati-hatian kepolisian dalam menangani kasus ini,” tuturnya. (Rava/N-05)

  • Anton Kustedja

    Related Posts

    Asosiasi Tolak Usulan Pemerintah Hapus Dua Ayat Pasal 110 RUU Pelayaran

    DALAM rangka Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Jumat (20/9) untuk membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang…

    Jokowi Perintahkan Kementerian Tuntaskan Data NPWP Bocor

    PRESIDEN Joko Widodo memerintahkan  Kementerian Kominfo, Kementerian Keuangan dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan mitigasi cepat dugaan kebocoran 6 juta Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP). Bocornya…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Jangan Lewatkan

    ISEI Rekomendasi Solo Fokus pada Hilirisasi Pangan

    • September 20, 2024
    ISEI Rekomendasi Solo Fokus pada Hilirisasi Pangan

    Peserta Asing Puji Hydroplus Indonesia Para Badminton di Solo

    • September 20, 2024
    Peserta Asing Puji Hydroplus Indonesia Para Badminton di Solo

    Wakil Bupati Sleman Ajak Napi Teladani Nabi Muhammad SAW

    • September 20, 2024
    Wakil Bupati Sleman Ajak Napi Teladani Nabi Muhammad SAW

    Kecerdasan Buatan Bisa Mendiagnosis Mpox

    • September 20, 2024
    Kecerdasan Buatan Bisa Mendiagnosis Mpox

    DIY Memasuki Awal Musim Penghujan di Bulan Oktober

    • September 20, 2024
    DIY Memasuki Awal Musim Penghujan di Bulan Oktober

    A. Koswara Dilantuk Sebagai Penjabat Wali Kota Bandung

    • September 20, 2024
    A. Koswara Dilantuk Sebagai Penjabat Wali Kota Bandung