Tebusan Dosa Film Horor Tanpa Pocong

TEBUSAN Dosa, satu lagi film bergenre horor menghiasi layar lebar Indonesia. Film Tebusan Dosa karya sutradara Yosep Anggi Noen.

Padahal ia  belum pernah menggarap film horor sebelumnya.

“Sayan ingin melintasi yang paling populer saat ini, yaitu membuat film horor,” kata Anggi sapaan akrabnya  kepada awak media di Yogyakarta, Rabu (16/10).

Menurutnya pembuatan film ini merupakan bagian dari eksplorasi yang menantang.

Anggi telah berkarya dengan melintasi banyak media dan genre. Mulai dari seni instalasi, video art, film pendek, hingga berbagai genre film panjang.

Ia mengambil cara pandang yang unik dalam pembuatan film horornya. Film tersebut mengambil latar lokasi sebuah daerah suburban.

BACA JUGA  Celah Kecil dalam Exhuma yang bisa Buat Penonton Bertanya

Thesis  horor yang ditawarkan pun sangat dekat dengan masyarakat.

“Bagaimana menyikapi ketika seseorang yang kita cintai dan sudah meninggal tiba-tiba mendatangi kita? Apakah bahagia, sedih, atau takut?” tanya Anggi.

Menurutnya ketakutan terbesar yang dimiliki manusia adalah kehilangan.

Ia pun tidak menggunakan hantu-hantu yang selama ini identik dengan folklore horor yang ada di Nusantara. “Tidak ada pocong di film ini,” kata dia.

Horor yang ditampilkan adalah ketakutan yang sering dialami oleh manusia pada umumnya pada kehidupan sehari-hari, misalnya bisa datang dari ring light atau alat kosmetik.

Rahasia Wening di Tebusan Dosa

Film Tebusan Dosa menceritakan tentang sosok Wening (Happy Salma), seorang ibu mengalami kejadian tragis.

BACA JUGA  The Auditors Puncaki Drama Korea

Nirmala, anaknya yang berusia 11 tahun, hilang dalam kecelakaan motor di sebuah jembatan di atas sungai berarus deras.

Kecelakaan itu juga merenggut nyawa Uti Yah, ibunda Wening. Ia merasa sangat berdosa karena membuat ibunya meninggal dan anaknya hanyut

Setelah kecelakaan, Wening percaya, anaknya masih hidup.

Dengan segala upaya dan penuh harapan, Wening mencari Nirmala, termasuk meminta bantuan Tetsuya (Shogen), peneliti dari Jepang.

Wening juga meminta bantuan Mbah Gowa, seorang dukun misterius. Namun, di tengah pencarian, Wening selalu diteror oleh hantu Uti Yah.

Di sisi lain, Tirta diperankan oleh Putri Marino, seorang perempuan kreator podcast misteri, berminat memviralkan tragisnya kehidupan Wening.

BACA JUGA  The First Omen: Cermin Gelap dari Masa Lalu yang Berbalut Kecemasan Kontemporer

Namun bantuannya malah membuat Tirta menyibak rahasia gelap masa lalu Wening yang mengakibatkan hilangnya Nirmala. Akankah Wening bersatu lagi dengan Nirmala?

Walau bergenre horor, film berdurasi 116 menit ini menampilkan sisi drama yang kuat. Film ini mulai ditayangkan di bioskop pada 17 Oktober 2024.

“Pesan film ini, tentan harapan. Jangan pernah kehilangan harapan meski terkadang menakutkan,” tutup Anggi. (ATH/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

ASOSIASI  Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) khawatir produk susu lokal  tidak punya regulasi perlindungan. APSPI mendesak Presiden Prabowo Subianto  segera menerbitkan regulasi perlindungan produksi susu dalam negeri. Bila tidak, langkah…

Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

WISUDAWAN UGM harus memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa. Direktur  Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantoro menyampaikan hal itu saat prosesi wisuda hari kedua program Sarjana dan Sarjana Terapan UGM, di Grha…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

  • November 21, 2024
APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

  • November 21, 2024
Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

  • November 21, 2024
Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

  • November 21, 2024
Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan

  • November 21, 2024
Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan

Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mulai Tinggalkan Pengungsian

  • November 21, 2024
Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mulai Tinggalkan Pengungsian