
PEMERINTAH Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan memulai program Vaksinasi JE (Jaoanese Encephalitis) untuk seluruh anak usia 9 bulan hingga 15 tahun kurang 1 hari.
Pencanangan vaksinasi JE itu diselenggarakan di Ponpes Sunan Pandanaran, Ngaglik, Sleman. Hal itu ditandai dengan penyuntikan vaksin kepada salah satu santri pondok pesantren tersebut.
Asisten Sekda Kabupaten Sleman Suparmono mewakili Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan terjadinya kasus JE di Sleman. Namun demikian, Sleman berkeinginan menciptakan generasi yang sehat utamanya untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Menurut Suparmono, lewat vaksinasi yang dilakukan massal semacam ini diharapkan akan memunculkan kekebalan anak dan anak-anak yang telah divaksin JE ini nantinya memiliki kekebalan terhadap radang otak.
“Pemkab Sleman akan terus melakukan sosialisasi agar seluruh anak yang masuk usia vaksinasi mendapatkan vaksin,” katanya.
Suparmono menambahkan, vaksinasi JE secara gratis ini dilakukan di seluruh puskesmas di Sleman serta di fasilitas kesehatan lainnya.
Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Keejahteraan ini menegaskan program dapat berjalan dengan lancar serta anak dapat terhindar dari penyakit ini.
“Mudah-mudahan semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan sasaran target yang telah dicanangkan,” katanya.
Radang otak
Sementara Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie berharap program vaksinasi JE dapat berjalan dengan lancar. langkah ini dilakukan agar anak tidak terjangkit sehingga bisa mengalami disabilitas seperti kelumpuhan, cacat hingga gangguan syaraf otak.
Menurut dia penyakit radang otak termasuk penyakit yang sulit diobati dan dampaknya bisa sagat buruk bagi anak yang terkena. Karena itu, jelas Pembajoen lebih baik melakukan pencegahan jangan sampai anak terkena.
“Vaksinasi JE sangat penting untuk melindungi anak-anak kita dari risiko radang otak. Penyakit ini sulit diobati dan dampaknya sangat buruk bagi kehidupan anak-anak,” katanya.
Diharapkan sasaran vaksinasi ini bisa selesai dalam rentang waktu dua bulan ke depan.
Target 2 bulan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, vaksinasi ini ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan mulai September hingga Oktober.
Yuli memastikan untuk stok vaksin tidak ada masalah. Adapun pelaksanaannya sudah berkoordinasi dengan seluruh puskesmas di Sleman sehingga pelaksanan disesuaikan dengan jadwal yang telah disusun.
“Pelaksanaan tidak hanya di puskesmas, tapi bisa disekolah, posyandu, balai padukuhan atau balai kalurahan,” katanya. (AGT/N-01)