SEBANYAK 20 penyandang disabilitas di Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan dan fisioterapi gratis dari UGM.
Layanan skrining kesehatan meliputi pemeriksaan indeks massa tubuh, tekanan darah, kadar glukosa, asam urat dan kolesterol darah serta konsultasi dokter telah menjadi program rutin sejak tahun lalu.
“Sebagian besar pesertanya adalah ibu dan bapak yang memiliki anak difabel. Tidak dapat disangkal bahwa merawat para difabel sehari-hari di rumah tentunya memerlukan kekuatan jasmani dan rohani. Karena itu sangat penting bagi orang tua difabel untuk terus dapat menjaga kesehatannya,” kata dr. Rina Susilowati, Ph.D.
Dalam menangani ini, UGM yang dalam hal ini Magister Ilmu Biomedis FK-KMK dan Magister Teknik Biomedis Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menerjunkan tim beranggotakan 25 mahasiswa dan dua tenaga kependidikan didampingi oleh dosen dr. Rina Susilowati Ph.D. dan dr. Dyah Listyarifah M.Sc. D.Med.Sci.
Para difabel dan bahkan keluarga mendapat layanan pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan gigi dan fisioterapi secara gratis.
Rina Susilowati mengatakan layanan skrining kesehatan meliputi pemeriksaan indeks massa tubuh, tekanan darah, kadar glukosa, asam urat dan kolesterol darah serta konsultasi dokter telah menjadi program rutin sejak tahun lalu.
“Sebagian besar pesertanya adalah ibu dan bapak yang memiliki anak difabel. Tidak dapat disangkal bahwa merawat para difabel sehari-hari di rumah tentunya memerlukan kekuatan jasmani dan rohani. Karena itu sangat penting bagi orang tua difabel untuk terus dapat menjaga kesehatannya,” kata Rina.
“Layanan fisioterapi yang kita berikan penting untuk mencegah otot menjadi memendek dan kehilangan rentang geraknya,” katanya.
Layanan antar-Jemput
Menurut dia sebagian difabel penyandang cerebral palsy memerlukan bantuan untuk bisa hadir dan mendapatkan layanan fisioterapi yang dilakukan oleh tim mahasiswa dan dosen di RKD (Rumah Kebugaran Difabel) Pinilih, Argomulyo, Sedayu, Bantul.
Penderita cerebral palsy yang sudah berusia remaja bahkan dewasa sering dianggap menyulitkan keluarga untuk membawa pasien tersebut sekedar untuk berpindah ruang apalagi ke luar rumah.
“Kami menjemput dan mengantar mereka ke lokasi pemeriksaan. Kita melihat orang tua difabel memperlihatkan semangat yang luar biasa,” katanya.
Maria Tri Suhartini selaku pengurus RKD Pilinih, mengapresiasi pemeriksaan kesehatan dan pelayanan fisioterapi yang dilakukan oleh UGM yang menurutnya sangat membantu para penyandang disabilitas di daerah Sedayu. (AGT/N-01)