
TIM Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta Universitas Gadjah Mada (UGM) menawarkan inovasi baru game Pinkan untuk anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Prototipe yang dikembangkan berupa media belajar berbasis game yang memanfaatkan computer vision. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan belajar anak ADHD.
Game Pinkan ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan belajar anak ADHD usia 6-9 tahun atau sedang berada di kelas 1-2 Sekolah Dasar (SD).
Inovasi ini hasil kolaborasi lima mahasiswa UGM dari berbagai disiplin ilmu di bawah bimbingan Dr.Eng. Ganjar Alfian, S.T., M.Eng.
Annisa Urohmah, Ketua Tim Pinkan mengatakan bahwa game Pinkan sebagai solusi untuk anak yang cepat bosan ketika belajar menggunakan metode konvensional.
Dan keterbatasan media belajar yang menarik dan interaktif untuk anak ADHD.
Belajar Game Pinkan
Secara garis besar, Pinkan terdiri dari dua media yaitu website dan aplikasi game.
Website Pinkan terdiri dari tampilan menu instalasi game Pinkan dan dashboard capaian progres pengguna yang dapat membantu orang tua dan guru untuk memantau perkembangan anak ADHD.
Sedangkan aplikasi game Pinkan adalah game yang diunduh dan dimainkan di desktop.
Game terdiri dari beberapa pilihan materi, seperti mengenal huruf dan angka, dengan sistem pelevelan di setiap topik materinya.
Teknik yang dipakai dalam bermain game adalah drag and drop menggunakan deteksi gestur tangan.
Terdapat juga teknik bermain game dengan misi berjalan pada labirin untuk menemukan huruf atau angka yang tepat dengan deteksi pergerakan seluruh tubuh.
“Kami mengembangkan deteksi gestur tubuh menggunakan computer vision yang memanfaatkan Hand and Pose Landmark Detection pada game ini, “ kata Annisa, Kamis (22/8) sore.
Pinkan Lebih Fleksibel
Sehingga Pinkan dapat mendeteksi gerakan seperti berjalan di tempat, melompat, mengarahkan tangan, dan mengepalkan tangan.
Hal itu membuat anak tidak duduk dan berdiam diri saja ketika bermain game,” lanjut Annisa.
Game ini dapat dimainkan di komputer, laptop, atau televisi selama terhubung dengan kamera. Sehingga fleksibel untuk dimainkan di sekolah maupun di rumah.
Game ini bagi anak ADHD dapat meningkatkan minat belajar, fokus, kemampuan kognitif, sekaligus juga sensorik dan motorik.
“Kami berharap, adanya inovasi ini dapat membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi untuk anak ADHD kedepan” tambahnya. (AGT/S-01)