PEMERINTAH Provinsi Riau bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), BMKG, dan TNI AU kembali melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Total sebanyak 12 ton garam ditabur dalam kegiatan yang berlangsung dari 20 Juli hingga 1 Agustus 2024 tersebut.
“Alhamdulillah di akhir-akhir kegiatan, terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Terpantau di beberapa penakar hujan milik BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 80 mm di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan,” kata Supervisi OMC Provinsi Riau dari BMKG Fikri Nur Muhammad, Kamis (1/8).
Ia menjelaskan, operasi OMC di Riau diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta didukung oleh BMKG, TNI AU dan juga Pemerintah Provinsi Riau. Untuk periode ini, OMC dilakukan oleh PT RAI (Rekayasa Atmosphere Indonesia) dengan supervisi dari BMKG.
Air tanah naik
Ia mengungkapkan, selain turunnya hujan yang merata pada sebagian besar wilayah Provinsi Riau, hasil evaluasi OMC juga memantau kenaikan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) di berbagai lokasi.
“Hal serupa juga terpantau kenaikan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) di berbagai lokasi yang tersebar di Provinsi Riau,” ujarnya.
Ia menerangkan, total garam sampai dengan hari terakhir sebanyak 12 Ton garam yang ditabur sebagai bahan semai untuk awan hujan di langit Riau. Adapun kondisi cuaca ke depan juga diprediksi kemungkinan adanya potensi turunnya hujan.
“Kondisi cuaca untuk beberapa hari ke depan dilihat dari model prediksi memiliki potensi pertumbuhan awan hujan sebesar lebih dari 70% di sebagian besar wilayah Riau,” pungkas Fikri. (Rud/N-01)