DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dongeng di Auditorium Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta pada Selasa (23/7).
“Di momen yang berharga ini, yaitu peringatan Hari Anak Nasional, Puspeka meluncurkan Buku Sehari Satu Dongeng, yang di dalamnya merupakan kumpulan 30 cerita dongeng hasil dari Kreasi Naskah Dongeng yang dilaksanakan pada bulan Maret,” ungkap Kepala Puspeka, Kemendikbud-Ristek, Rusprita dalam keterangan resminya, Rabu (24/7).
Puspeka mengaku juga memperkenalkan kisah-kisah dongeng yang di dalamnya mengandung 6 dimensi profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.
Prita berharap, para orang tua menjadikan pendidikan sebagai hal utama, sehingga para guru terus membacakan dongeng bagi anak-anak baik di rumah maupun di sekolah.
“Dongeng adalah media yang menyenangkan, melalui dongeng anak-anak dapat berimajinasi, berkreasi, dan berpikir kritis,” ujar Prita.
Melalui dongeng-dongeng yang dibacakan setiap hari, diharapkan anak bisa belajar nilai-nilai kebaikan dan mewujudkan sosok profil pelajar Pancasila.
“Sosok pelajar Pancasila merupakan sosok pelajar di Indonesia yang terus belajar sepanjang hayat,” tutur Prita.
Pendongeng terbaik
Pada kesempatan yang sama, Fauzan atau yang lebih dikenal dengan Kak Ojan, Ketua Forum Pendongeng Nasional, mengatakan bahwa pendongeng terbaik adalah orang tua dan guru, para pendongeng hanya pelengkap.
“Di sini lah orang tua dan guru yang harus memulai mendongeng kepada anak-anaknya. Peringatan Hari anak nasional bukan hanya untuk anak-anak tetapi untuk kita semua yang juga anak-anak. Maka dari itu, ayo terus mendongeng,” tutur Kak Ojan.
Peluncuran buku Sehari Satu Dongeng dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli. Dalam peluncuran buku, turut dimeriahkan oleh pertunjukan dongeng dari Forum Pendongeng Nasional.
Dalam peluncuran buku ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari siswa PAUD (kelompok usia 5 – 6 tahun) dan SD kelas 1 s.d. 6 yang berjumlah 232 anak. Salah satu peserta kegiatan, Najwa merasa sangat senang dan menikmati pertunjukan dongeng dengan ceria dan penuh kebahagiaan. Lebih lanjut, Najwa beharap supaya acara dongeng seperti ini dapat sering dilakukan di sekolah. (*/N-01)