
MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas meresmikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa. Ini menjadi lembaga Pendidikan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri pertama di Pulau Jawa.
Peresmian STAHN berlangsung di acara pembukaan Utsawa Dharmagita (UDG) Nasional XV di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah. UDG akan berlangsung selama lima hari, 8-12 Juli 2024.
“Pembukaan Utsawa Dharmagita XV terasa berbeda dan istimewa, karena dirangkai dengan peresmian Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa. Ini adalah lembaga pendidikan tinggi keagamaan Hindu Negeri pertama di Pulau Jawa,” tegas Menag Yaqut, Selasa malam (9/7).
Menag berharap STAHN Jawa Dwipa dapat melahirkan generasi muda Hindu yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga memiliki integritas, moralitas, dan spiritualitas yang kuat.
“STAHN Jawa Dwipa juga diharapkan mampu menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dalam pendidikan agama Hindu di Pulau Jawa,” sebut Gus Men, panggilan akrabnya.
Selain meresmikan STAHN Jawa Dwipa, Menag Yaqut juga merilis Kitab Suci Agama Hindu Ramah Disabilitas.
Menurut Menag, langkah ini penting dalam rangka memperluas akses umat Hindu penyandang disabilitas terhadap kitab sucinya. Ini juga cermin dari nilai kemanusiaan dan inklusivitas.
Dirjen Bimas Hindu, I Nengah Duija, melaporkan, STAHN Jawa Dwipa merupakan alih status dari Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten. Proses perubahan status dari STHD Klaten telah berproses sejak 2012 atau kurang lebih 12 tahun.
Nengah Duija menjelaskan bahwa momentum peresmian STAHN Jawa Dwipa ini harus dimaknai sebagai tonggak baru menuju sumber daya manusia Hindu yang unggul, baik dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswanya. (*/S-01)