Pemkot Bandung Gandeng Usaid Edukasi Warga Cegah TB

PEMERINTAH Kota Bandung, Jawa Barat bersama tim United States Agency for International Development (Usaid) Prevent Tuberkulosis (TB), melakukan edukasi cara pencegahan dan pengobatan penyakit TB melalui terapi pencegahan tuberculosis (TPT). Edukasi ini terutama dilakukan kepada warga yang memiliki kontak erat dengan pasien TB.

Kegiatan itu bertujuan untuk menurunkan angka penularan, kesakitan dan kematian akibat TB ini diadakan di Aula Pabrik Tahu NJ, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, bertema Tatap Muka Edukasi Manfaat dan Guna Terapi Pencegahan Tuberkulosis (Temu TPT).

Kepala UPT Puskesmas Sukahaji, Moh. Ali Mamora Jumat (7/6) mengatakan, kegiatan itu merupakan bentuk skrining dan edukasi kepada masyarakat terkait terapi pencegahan TB. Saat ini berdasarkan data yang ada, terduga pengidap TB di wilayah Kelurahan Sukahaji dan Babakan mencapai 160 orang.

“Kita cari kontak erat keluarganya dan lingkungan tetangga, agar cepat diobati. Kita undang 40 orang kontak erat penderita TB,” ungkapnya.

BACA JUGA  Bandung Jadi Pilot Project Program Makan Bergizi Gratis

Menurut Ali, Puskesmas Sukahaji menjadi satu dari enam Layanan di Kota Bandung, dalam perencanaan kegiatan komunikasi TPT dan menjadi lokus kegiatan Social Behavior Change Communication (SBCC). Sebagai informasi, SBCC atau komunikasi perubahan perilaku sosial adalah pendekatan yang ditargetkan dan strategis. Tujuannya untuk meningkatkan penggunaan terapi pencegahan TBC (TPT), dengan mendorong perubahan perilaku positif di antara populasi berisiko.

“Kita ingin mencegah penularan TB. Ini adalah kegiatan pertama di Kota Bandung dan merupakan pilot project. Semakin banyak yang membantu Puskesmas Sukahaji, kami semakin senang. Kami yang pertama didukung oleh Usaid dalam pencegahan TB,” jelas Ali.

Ali menambahkan, para peserta yang diundang merupakan warga yang kontak erat dengan pasien. Diberikan edukasi dan informasi akurat serta komprehensif tentang TBC, penularannya dan pentingnya terapi pencegahan kepada kontak serumah pasien TBC. Para peserta juga menjalani pemeriksaan TBC seperti tes kulit tuberkulin (TST) atau mantoux test.

BACA JUGA  BPS Jabar Menyebut Selisih Harga Gabah dan Beras Menyempit

“Dengan jumlah penduduk yang banyak dan kasus yang tinggi, kita tidak mungkin bekerja sendiri. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berhasil, dan semua keluarganya bisa diperiksa,” ucapnya.

Bisa disembuhkan

Sementara itu, Provincial Coordinator Usaid Prevent TB, Sis Silvia Dewi mengatakan, TB penyakit bisa disembuhkan melalui pengobatan dan dapat dicegah melalui TPT, dengan rezimen obat yang sudah ditentukan sebagai upaya eliminasi TB.

Ada tiga intervensi TB yang akan dicapai. Pertama penemuan kasus harus mencapai 90%, success rate atau keberhasilan pengobatan harus mencapai 80-90%. Serta pemberian TPT TB. TPT ini salah satu strategi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan kini tengah digencarkan.

“Pemberitan TPT ini sangat penting dilakukan dan diikuti oleh masyarakat. Terutama bagi mereka yang kontak erat dengan pasien positif TB, yang bertujuan untuk menurunkan angka insiden kasus,” ujarnya.

BACA JUGA  Konektivitas Jalur Selatan Dinilai Bisa Dorong Perekonomian Priangan Timur

Menurut Silvia, hasil skrining banyak masyarakat yang kontak erat atau serumah dengan penderita TB, sudah terpapar mikobakterium. Meskipun tidak sakit atau menunjukan gejala. Untuk itu, Usaid Prevent TB bermaksud mengadakan kegiatan TPT di fasilitas kesehatan di Kota Bandung, guna mendorong perubahan perilaku positif di antara populasi berisiko. Dan pemberian TPT justru menyasar kepada mereka yang tidak sakit, namun sudah terpapar oleh mikobakterium TB, agar bisa dicegah.

“Sebab jika dibiarkan lambat laun mereka akan positif TB ketika imun tubuh menurun, tentu akan membahayakan Kesehatan. Adapun mekanisme TPT yang dilakukan, adalah melalui skrining kepada keluarga pasien yang kontak langsung dengan pasien positif TB. Lalu melakukan pendampingan langsung dan sosialisasi dengan melibatkan stakeholder,” tutur Silvia. (Rava/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Kemenag Terus Berupaya Bentuk Dirjen Pesantren

MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengaku saat ini Kementerian Agama masih terus memperjuangkan pembentukan Direktorat Jenderal Pondok Pesantren. Hal itu dinilai penting karena pesantren adalah lembaga yang murni lahir dari rahim…

Mantan Ketua Dewan Pers Ichlasul Amal Meninggal Dunia

MANTAN Ketua Dewan Pers periode 2003-2010, Prof. Dr Ichlasul Amal, M.A  meninggal dunia, Kamis (14/11) di RS Pondok Indah (RSPI) Jakarta di usia 82 tahun. Meninggalnya Ichlasul yang juga Rektor…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pelayanan Pemprov Jateng Meningkat, Penghargaan pun Didapat

  • November 14, 2024
Pelayanan Pemprov Jateng Meningkat, Penghargaan pun Didapat

48 Napi Berbahaya dari Lapas Jatim Dipindah ke Nusakambangan

  • November 14, 2024
48 Napi Berbahaya dari Lapas Jatim Dipindah ke Nusakambangan

Sri Sultan: Brimob Simbol Komitmen untuk Jaga Keamanan

  • November 14, 2024
Sri Sultan: Brimob Simbol Komitmen untuk Jaga Keamanan

Kemenag Terus Berupaya Bentuk Dirjen Pesantren

  • November 14, 2024
Kemenag Terus Berupaya Bentuk Dirjen Pesantren

Kasus Penggelapan Mobil Rental ke Pemukiman SAD Makin Parah

  • November 14, 2024
Kasus Penggelapan Mobil Rental ke Pemukiman SAD Makin Parah

Peduli Bahasa Daerah, Indosat dan GoTo Luncurkan Sahabat-AI

  • November 14, 2024
Peduli Bahasa Daerah, Indosat dan GoTo Luncurkan Sahabat-AI