
SEBUAH panel ahli di Jepang mengeluarkan pedoman bagi penduduk di wilayah Tokyo Raya pada Jumat (21/3) jika Gunung Fuji erupsi.
Panel tersebut menyarankan mereka untuk tetap berada di dalam rumah kecuali jika hujan abu menjadi sangat parah.
Pedoman ini dikeluarkan oleh para ahli yang dikumpulkan oleh Kantor Kabinet untuk melindungi lebih dari 44 juta penduduk di wilayah tersebut.
Hasil panel tersebut menyerukan pemerintah daerah dan rumah tangga untuk menyimpan persediaan darurat seperti makanan dan air jika gunung berapi setinggi 3.776 meter itu meletus. Gunung Fuji terakhir meletus pada tahun 1707.
Dalam skenario terburuk, letusan besar dari gunung tertinggi di Jepang ini dapat menyemburkan abu setebal 30 cm atau lebih ke Tokyo, berjarak sekitar 100 km di timur laut gunung berapi tersebut, kata panel ahli.
Jumlah abu vulkanik sebanyak itu dapat merusak rumah-rumah kayu, terutama jika bercampur dengan hujan, kata laporan itu. Panel juga mendesak penduduk untuk mengungsi bila menghadapi kasus seperti itu.
Bahkan dengan hujan abu yang tidak terlalu parah, diperkirakan akan terjadi kerusakan pada bangunan besar. Contohnya gimnasium sekolah yang sering digunakan sebagai pusat evakuasi, tambah laporan tersebut.
“Aturan dasarnya adalah tetap berada di dalam area hujan abu sebanyak mungkin dan terus tinggal di tempat seperti rumah,” kata panel ahli.
“Evakuasi dan tindakan lainnya harus dipertimbangkan jika ada bahaya terhadap kehidupan, seperti kerusakan parah pada rumah,” tambahnya.
Panel tersebut menekankan pentingnya menyimpan persediaan darurat karena hujan abu dapat mengganggu distribusi pasokan.
Pemadaman listrik dan gangguan sinyal ponsel diperkirakan akan terjadi, terutama ketika abu vulkanik bercampur dengan hujan, kata laporan itu.
Kualitas air juga dapat memburuk, dan kendaraan tidak akan dapat melaju di jalan yang tertutup abu, tambah panel tersebut.
Panel ini menegaskan bahwa laporan mereka tidak menunjukkan perkiraan waktu atau skala potensi letusan atau hujan abu berikutnya dari Gunung Fuji. (NHK/S-01)