
UNIVERSITAS Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Selasa (11/3/2025) akan memberikan UNS Award 2025 atau Parasamya Anugerah Dharma Krida Upa Bogha kepada Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bertepatan dengan perayaan Dies Natalis-nya ke-49.
Pemberian penghargaan di bidang pangan itu akan dilaksanakan lewat Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-49 UNS, di Auditorium GPH Haryo Mataram, Kampus Kentingan.
Pada kesempatan yang sama, UNS juga akan memberikan penghargaan kepada alumni berprestasi UNS 2025, diantaranya kepada Dr. Budi Santoso yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Agus Jabo Priyono selaku Wakil Menteri Sosial.
Pada bagian lain, Rektor UNS Prof Dr Hartono saat menggelar upacara peringatan Dies Natalis ke-49 UNS di Halaman Gedung dr. Prakosa UNS, Senin (10/3/2025) menyatakan komitmennya untuk mewujudkan pendidikan unggul dan inklusif guna mencapai kemandirian bangsa.
Tantangan global
Menurut dia, dengan tema ‘Transformasi Tata Kelola UNS Menuju Pendidikan dan Riset yang Unggul, Inklusif, dan Berdampak untuk Kemandirian Bangsa’, UNS sebagai kampus Benteng Pancasila harus mampu merespon tantangan global yang semakin kompleks.
Dia menyoroti pentingnya sinergi seluruh sivitas akademika dalam akselerasi kinerja UNS agar sejalan dengan visi, misi, serta rencana strategis 2024-2029 yang telah dicanangkan.
“Tantangan besar sedang dan akan terus dihadapi oleh perguruan tinggi, terutama akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat,” kata dia.
Karena itu, UNS menuntut semua entitas, agar mampu melakukan transformasi dan mendefinisikan kembali relevansi model bisnis, proses bisnis, serta keunggulan kompetitifnya.
Dia tegaskan, di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, UNS harus lebih adaptif, fleksibel, memiliki aksesibilitas tinggi, serta mampu bertahan dan bahkan terus berjaya.
Pembangunan ekonomi
UNS, lanjut dia lagi, jangan perguruan tinggi hanya bisa mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga harus mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemandirian dan pembangunan ekonomi bangsa.
“Jadi harus mampu menjadi solusi atas berbagai tantangan yang ada. Apalagi prinsip sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia, yang salah satunya menitikberatkan pada pencapaian kemandirian bangsa dalam berbagai aspek kehidupan,” pungkas Hartono. (WID/N-01)