RUSIA kembali membombardir Ukraina. Kali ini tentara Moskow merusak sejumlah infrastruktur dan pembangkit listrik. Akibat serangan udara itu Pemerintah Ukraina menyebut pihaknya mengalami krisis pasokan listrik.
Rusia memang disebut mulai meningkatkan serangan udara sebagai pembalasan terhadap serangan Ukraina di wilayah perbatasan. Pesawat tak berawak Rusia membunuh seorang pria berusia 39 tahun dan melukai orang lain di dekat kota Nikopol di bagian tenggara Ukraina.
Serangan udara Moskow di Kamianske di utara melukai lima orang, termasuk seorang anak. “Tadi malam Rusia melanjutkan serangan biadabnya terhadap sistem energi Ukraina. Pemadaman listrik darurat telah diberlakukan di beberapa wilayah,” kata Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal.
Dia mengatakan serangan itu menunjukkan Ukraina sangat membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara, sebuah tuntutan yang berulang kali disampaikan Kyiv kepada sekutu baratnya.
“Serangan musuh menjadi lebih sering dan masif, sehingga menimbulkan ancaman yang semakin besar terhadap keamanan energi Ukraina,” kata pernyataan kementerian luar negeri Ukraina.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menggunakan senjata presisi jarak jauh berbasis udara, laut dan darat untuk menargetkan fasilitas energi. Rusia telah menghancurkan infrastruktur energi Ukraina selama perang dua tahun tersebut, dalam serangan yang oleh Presiden Volodymyr Zelensky disebut sebagai terorisme energi dan bertentangan dengan ketentuan PBB.
Angkatan Ukraina udara mengatakan Moskow telah menargetkan sektor bahan bakar dan energi dengan 99 rudal dan drone dalam semalam, 84 di antaranya ditembak jatuh.
“Rudal Rusia menghantam pembangkit listrik tenaga panas dan air. Saat ini, pembatasan diberlakukan di wilayah Kryvyi Rig dan Kharkiv. Pada malam hari, pembatasan mungkin dilakukan di wilayah timur dan Dnipro,” kata operator jaringan listrik nasional Ukrenergo dalam sebuah pernyataan.
Salah satu penyedia energi utama negara itu, DTEK, mengatakan tiga pembangkit listrik tenaga panas telah diserang dalam serangan tersebut, menyebabkan kerusakan parah. “Setelah serangan itu, para teknisi listrik segera mulai menangani konsekuensinya,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa satu karyawannya terluka.
Kementerian energi Ukraina mengatakan serangan Rusia merusak infrastruktur listrik di empat wilayah di Ukraina tengah dan barat, menyebabkan pemadaman listrik dan mengganggu lalu lintas kereta api.
Di garis depan, Ukraina terpaksa bersikap defensif dalam beberapa bulan terakhir ketika mereka berjuang mengatasi kekurangan amunisi di tengah tertundanya paket bantuan senilai US$60 miliar dari Washington.
Komandan Angkatan Bersenjata Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan bahwa situasi di beberapa wilayah sangat menegangkan. “Penjajah Rusia terus meningkatkan upaya mereka dan memiliki keunggulan jumlah personel,” katanya.
Selain itu, kata dia, Rusia melancarkan tembakan artileri berat dan mortir. “Beberapa hari yang lalu, keunggulan musuh dalam hal amunisi yang ditembakkan adalah sekitar enam berbanding satu,” pungkasnya. (Berbagai sumber/N-1)