PLT. Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto mengatakan, dalam lima tahun terakhir, kawasan industri mulai tumbuh semakin banyak di luar Pulau Jawa, khususnya di Kalimantan dan Sulawesi .
”Ini terkait dengan program pemerintah untuk melakukan mobilisasi karena industri yang tumbuh di luar Pulau Jawa di dalam kawasan industri ini saat ini memang berusaha di sektor-sektor yang melakukan hilirisasi dari sumber daya alam di daerah,’’ kata Eko seusai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XXIV Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) di Semarang, Kamis (25/7).
Menurutnya, kebijakan dari Kementerian Investasi untuk mendorong percepatan modernisasi industri dalam kawasan industri lebih banyak tumbuh ini di luar pulau Jawa dari sisi luasan, tapi kalau dari sisi jumlah saat ini memang di Pulau Jawa masih masih dominan. Oleh karena itu, memang diperlukan adanya badan khusus untuk mengatur atau mengelola kawasan industri berskala nasional.
Kemenperin sendiri berkomitmen memperkuat platform pertumbuhan industri dengan perwilayahan industri. Dalam lima tahun terakhir pengembangan industri sangat kuat ditopang pengembangan kawasan industri
“Perkembangan kawasan industri luar biasa, tahun ini saja saya menerima lebih dari 10 KI yg ingin dapat status jadi proyek strategis nasional,” papar Eko.
Dia berharap ke depannya, pengembangan kawasan industri bisa dikelola penuh oleh badan pengembangan kawasan industri yang menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi.
Rekomendasi rakernas
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar menambahkan, usulan kepada pemerintah pusat ini merupakan salah satu rekomendasi rakernas.
“Dengan wadah tersebut akan ada harmonisasi dan penyelesaian segala persoalan dan tantangan yang ada di berbagai sektor industri. Ini akan kami usulkan ke pusat,” ujar Sanny .
Pembentukan sebuah badan pengembangan kawasan industri ini, lanjut Sanny, sebenarnya juga sudah diatur dalam UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang komite kawasan industri yang mengelola kawasan nasional dengan skala nasional.
“Kita belum tahu namanya apa tapi semacam kelembagaan atau otorita khusus dalam pengembangan kawasan industri,” imbuhnya.
Tercatat saat ini ada 114 kawasan industri tersebar di Indonesia. Bahkan lima tahun terakhir pengembangannya juga banyak di luar Pulau Jawa.
150 perwakilan
Sedangkan Ketua SC Rakernas HKI XXIV Ahmad Fauzie Nur menyebut, pertemuan seluruh kawasan industri secara nasional ini dipusatkan di Semarang dan dihadiri lebih dari 150 perwakilan.
“Perwakilan kawasan industri yang datang ini paling banyak dibanding Rakernas sebelumnya dan harapannya seluruh masukan akan kita rumuskan bersama dan dijadikan rekomendasi ke pusat,” imbuh Fauzie.
Business Talk juga sudah digelar dengan sejumlah narasumber diantaranya selain dari HKI juga turut hadir Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan, Mr. Yoshihiro Kobi selaku Investor Jepang/Direktur Utama Bekasi Fajar Industrial Estate (BeFa) dan Mr. Frank Sun perwakilan investor China/Vice President Industrial Development Center CFLD. (Htm/N-01)