
MENTERI Perhubungan Dudy Purwangandhi harus lebih terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak, di tengah situasi darurat keselamatan transportasi nasional terjadi saat ini.
Hal itu disampaikan anggota Majelis Etik Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Ipung Purnomo kepada Mimbar Nusantara, Sabtu (10/5).
” Dalam menjalankan pemerintahan apalagi menyangkut kebijakan di Kementerian, tentunya seorang menteri harus dapat menerima masukan dari banyak orang,” tukas Purnomo .
Saran itu didesakkan MTI karena Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dinilai jarang terlibat dalam diskusi umum membangun keselamatan transportasi Indonesia.
Bahkan Menteri Perhubungan terkesan alergi dengan wartawan dan sulit ditemui. Walau untuk sementara bisa didelegasikan melalui juru bicara.
“Jangan alergi. mestinya, Pak Menteri sebagai pejabat publik, hendaknya bisa terbuka dengan media setiap saat,” imbuh dia.
Terlebih lanjut Ipung, sekarang sedang marak terjadi kecelakaan lalu lintas. Masyarakat ingin tahu sejauh mana program keselamatan yang sedang dan akan dikerjakan Kemenhub.
“Tidak hanya dengan wartawan, namun dengan pemerhati (pengamat), akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mestinya juga harus bisa bersinergi,” saran dia.
Begitu halnya riset-riset yang dihasilkan dan dilakukan oleh Perguruan Tinggi, hendaknya dapat diadopsi oleh Kementerian Perhubungan.
” Pun masukan-masukan berdasar pengalaman di lapangan dari para pemerhati transportasi dan LSM yang sering terlibat dalam kebijakan transportasi,” lugas dia.
Presiden Prabowo Subianto diharapkan menegur para menterinya yang tidak mau menerima masukan dari pihak luar.
“Sebab memimpin negeri ini tidak bisa sendirian. Dengarlah masukan dari pemerhati, akademisi, asosiasi, komnunitas, dan LSM,” pungkasnya.(WID/S-01)