OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Solo mencatat bahwa progres sektor jasa keuangan di enam kabupaten dan satu kota wilayah Solo Raya tumbuh positif sepanjang triwulan pertama tahun ini.
“Berdasarkan data kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Solo Raya posisi Maret 2024, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan tumbuh secara yoy,” kata Kepala OJK Solo, Eko Junianto, Jumat (24/5).
Menurut dia , aset perbankan naik sebesar 4,63% menjadi Rp117,59 triliun dari sebelumnya Rp112,39 triliun. Sedang kredit atau pembiayaan perbankan juga tumbuh sebesar 3,66%
mengalami peningkatan sebesar Rp3,79 triliun.
Selain itu, lanjut dia, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 5,30% menjadi Rp95,57 triliun. Terkait likuiditas perbankan di pada Maret 2024 terjaga dengan Loan to Deposit Ratio ( LDR ) pada angka 112,24% dan rasio Non Performing Loan ( NPl) sebesar 9,19% dengan nominal sebesar Rp9,86 triliun.
“Adapun sektor penyumbang NPL terbesar periode Maret 2024 adalah industri pengolahan dengan nominal sebesar Rp6,76 triliun dan industri perdagangan besar dan eceran sebesar Rp1,52 triliun,” sergah Eko.
Sementara perkembangan jumlah investor Pasar Modal berdasarkan data posisi Maret 2024 di Solo Raya mengalami peningkatan secara ytd sebesar 19.159 SID (4,54%) dibandingkan Desember 2023, dari 422.071 SID menjadi 441.230 SID.
Tren positif tersebut juga terlihat secara yoy, jumlah SID mengalami peningkatan
dari 375.617 SID pada Maret 2023 meningkat menjadi sebesar 441.230 SID pada
posisi Maret 2024. SID dimaksud meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE.
Pada bagian lain, berdasarkan data Periskop OJK posisi Maret 2024, terdapat penurunan nilai
transaksi saham di wilayah Karesidenan Solo sebesar Rp898,65 miliar (-34,52%), dari Rp2,60 triliun pada Desember 2023 menjadi Rp1,70 triliun pada Maret 2024.
Secara yoy nilai transaksi saham mengalami penurunan sebesar Rp169,91 miliar (-9,06%) jika dibandingkan dengan Maret 2023 sebesar
Rp1,87 triliun.
Terkait perkembangan Sektor IKNB, OJK Solo mencermati kinerja perasuransian data posisi triwulan II 2023, total klaim/manfaat asuransi di
Solo Raya mengalami penurunan secara yoy sebesar Rp90,39 miliar (-8,98%), dari Rp1,006 triliun menjadi Rp915,89 miliar.
Penurunan tersebut, beber dia terutama disebabkan oleh penurunan klaim asuransi jiwa sebesar Rp92,47 miliar (-10,74%), dari Rp860,93 miliar menjadi Rp768,46 miliar.
Berdasarkan data posisi triwulan II 2023, total premi/kontribusi asuransi di wilayah Solo Raya mengalami penurunan sebesar Rp127,39 miliar (-11,83%) secara yoy, dari Rp1,076 triliun menjadi Rp949,57 miliar.
OJK Solo juga mencatat progres pertumbuhan di sektor laon, seperti total aset LKM/S yang mengalami peningkatan ini secara yoy sebesar Rp 1,18 miliar atau 3,63%, dari Rp33,43 miliar menjadi Rp34,60 miliar.
Demikian juga dengan jumlah pembiayaan
meningkat secara yoy sebesar Rp290,63 juta (3,04%) yang diikuti dengan peningkatan Laba/Rugi sebesar Rp2,12 juta (0,02%). (WID/N-01)