MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan pemerintah siap membantu relokasi warga terdampak bencana banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate.
Muhadjir mengatakan, kawasan terdampak memiliki catatan historis ratusan tahun menjadi jalan air dan jalur turunnya sedimen material vulkanik Gunung Gamalama.
“Supaya kejadian ini tidak terulang, daerah ini harus dijadikan zona non-pemukiman,” kata Muhadjir saat mengunjungi lokasi bencana banjir Bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Selasa (27/8).
Menurutnya relokasi warga tetap membutuhkan kajian yang akan melibatkan Pemerintah Kota Ternate, BNPB dan institusi terkait lain.
Muhadjir menambahkan sangat mungkin mereka yang tidak terdampak pun juga akan direlokasi.
“Sangat mungkin mereka yang tidak terdampak pun juga harus direlokasi kalau mereka berada di lokasi berbahaya,” terangnya.
Selain relokasi pemerintah memiliki program rehabilitasi dan rekonstruksi. Namun untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi itu akan ada beberapa skema.
“Secara teknis skema itu akan didiskusikan lebih lanjut dengan pemerintah daerah dan unsur terkait,” ujarnya.
Menurutnya setelah adanya rekomendasi dari Pemerintah Kota Ternate, masyarakat di wilayah terdampak membutuhkan program relokasi.
Terkait rehabilitasi dan rekonstruksi, pemerintah pusat akan memberikan stimulan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak berat hingga ringan.
Bantuan stimulan sebesar Rp60 juta untuk stimulan rumah rusak berat, Rp30 juta rusak sedang, dan Rp15 juta rusak ringan.
Menko PMK Muhadjir, Kepala BNPB Suharyanto menengok para penyintas di pos pengungsian. Sekitar 150 warga mengungsi di SMK 4 Kastela. Menko PMK memberikan bantuan pangan dan non pangan disediakan oleh BNPB. (*/S-01)