Belum Ditemukan Kasus Cacar Monyet di Kota Bandung

PEMERINTAH Kota Bandung Jawa Barat memastikan belum ada laporan kasus cacar monyet atau monkeypox di Kota Bandung.

Namun masyarakat harus tetap melakukan sejumlah kewaspadaan untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet.

“Sejauh ini kita belum ada yang melaporkan. Artinya belum ada kasus cacar monyet di Kota Bandung. Tentunya kita terus memantau, dan sejauh ini aman,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, Selasa (27/8).

Menurut Anhar, Dinkes Kota Bandung tetap melakukan kewaspadaan dengan menyisir rumah sakit dan klinik utama. Pihaknya meminta mereka untuk segera melapor apabila menemui kasus.

“Rumah sakit dan klinik utama sudah kita berikan informasi supaya segera melapor apabila menemukan gejala seperti monkeypox. Tetapi sejauh ini kasus di Kota Bandung belum ditemukan,” ungkap Anhar.

BACA JUGA  Hingga Agustus Ada Dua Kasus Monkeypox di Jawa Barat

Adapun gejala cacar monyet memiliki tanda-tanda cacar pada umumnya. Seseorang yang terkena cacar monyet pada permukaan kulitnya akan muncul bintil-bintil bernanah bahkan melepuh.

“Sama halnya seperti cacar air. Monkeypox juga disertai dengan demam. Maka kita imbau, apabila warga yang terindikasi gejala seperti itu segera datang ke fasilitas kesehatan. Termudah puskesmas,” jelasnya.

Sementara itu Dinkes  Provinsi Jabar mengungkapkan, sepanjang tahun 2023-2024 di wilayah Jabar ditemukan 13 kasus monkeypox.

Kasus tersebut muncul diakibatkan perilaku hubungan seksual yang tidak aman atau menyimpang.

“Penularan cacar monyet di Jabar rata-rata ditemukan pada pasien yang memiliki riwayat status hubungan seksual yang tidak aman atau menyimpang,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar dr Rochady.

BACA JUGA  Tahun Ajaran Baru tidak Boleh Ada Bullying

Menurut Rochady langkah pencegahan yang efektif antara lain menjaga kebersihan diri, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Serta menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit terutama dengan ruam kulit mereka.

Serta menghindari berbagi barang pribadi seperti handuk, pakaian, atau peralatan makan.

“Menjaga jarak fisik terutama dengan orang yang menunjukkan gejala. Melakukan vaksinasi jika tersedia, vaksin Mpox dapat memberikan perlindungan,” tambahnya. (Rava/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Tangkal Judol, Kemenag Mobilisasi Penyuluh Agama

MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa pihaknya mengerahkan 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA) serta 50 ribu penyuluh agama untuk melakukan pencegahan judi online. Hal ini dikemukakan Menag Nasaruddin seusai menghadiri…

Asita Riau Dukung Penurunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru

ASSOCIATION of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Provinsi Riau mendukung keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan harga tiket pesawat menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Ketua…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Tangkal Judol, Kemenag Mobilisasi Penyuluh Agama

  • November 21, 2024
Tangkal Judol, Kemenag Mobilisasi Penyuluh Agama

Tim Esport Indonesia Juarai 16th IESF World Esports Championships

  • November 21, 2024
Tim Esport Indonesia Juarai  16th IESF World Esports Championships

Pengadilan Tipikor Vonis Mantan Dirut Tarumartani 8 Tahun Penjara

  • November 21, 2024
Pengadilan Tipikor Vonis Mantan Dirut Tarumartani 8 Tahun Penjara

Asita Riau Dukung Penurunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru

  • November 21, 2024
Asita Riau Dukung Penurunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru

Daop 6 Yogyakarta Gelar Ramp Check untuk Persiapan Nataru

  • November 21, 2024
Daop 6 Yogyakarta Gelar Ramp Check untuk Persiapan Nataru

Pertamina Patra Niaga JBT Beri Apresiasi seorang Operator SPBU

  • November 21, 2024
Pertamina Patra Niaga JBT Beri  Apresiasi seorang Operator SPBU