MENTERI Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly secara khusus menandatangani dan menyerahkan 35 Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) untuk 10 kota/kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Dikesempatan yang sama Yasonna dapat penganugerahan gelar kehormatan masyarakat adat Jabar, sebagai Sinatria Pinayungan.
Penyerahan Sertifikat KIK dan Sertifikat Indikasi Geografis (IG) diadakan di Sekretariat BOMA Jabar Alam Sentosa, Kawasan Ekowisata dan Budaya Jabar Jalan Pasir Impun Atas, Kabupaten Bandung, Selasa (23/7).
Adapun kabupaten/kota yang mendapatkan KIK, adalah Kabupaten Bandung, Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya, Garut. Sumedang, Bogor, Sukabumi, Kota Banjar, dan Kota Cimahi. Serta satu sertifikat IG diserahkan ke Kabupaten Karawang untuk kopi robusta Sanggabuana.
Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi mengakui dan menghargai kontribusi serta keberhasilan masyarakat adat Sunda dalam menjaga, melestarikan dan mengembangkan Kekayaan Intelektual budaya mereka.
Serta menguatkan komitmen dalam menjaga dan melestarikan keberagaman budaya di Indonesia khususnya di wilayah Jabar.
Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal
Penyerahan Sertifikat KIK dan IG ini dilaksanakan didasarkan pada UU Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, UU Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis, serta PP Nomor 56 Tahun 2022 tentang Kekayaan Intelektual Komunal.
Kegiatan ini untuk mendokumentasikan, melestarikan, dan memberikan perlindungan hukum terhadap kekayaan intelektual komunal yang dimiliki oleh BOMA Jabar.
Menkumham Yasonna H. Laoly dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder hingga terlaksananya kegiatan ini.
Indonesia dan WIPO telah melakukan pertemuan sekaligus penandatanganan WIPO Treaty on Intellectual Property, Genetic Resources and Associated Traditional Knowledge (GRATK) pada 8 Juli 2024.
“Traktat ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, transparansi dan kualitas sistem paten terkait sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber daya genetik,” jelas Yasonna.
“Kehadiran kita pada hari ini merupakan perwujudan dari komitmen bersama dalam mengembangkan Ekosistem Kekayaan Intelektual di Indonesia yang menjadi sangat kontekstual dengan visi Indonesia tahun 2045 menuju Indonesia emas,” pungkasnya. (Rava/S-01)