
UNTUK memastikan kesiapan infrastruktur listrik menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar pada September mendatang di Sumatra Utara dan Aceh, PLN UP3 Pematangsiantar melakukan pembangunan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) sepanjang 5 Km.
Pembangunan itu berada di seputaran jalan Asahan hingga dengan Jalan Merdeka, tepatnya di jantung Kota Pematangsiantar. Hal iti untuk menyuplai tegangan ke lokasi pelaksanaan PON tepatnya di Gedung Olah Raga (GOR) Pematangsiantar.
Untuk memastikan kesiapannya, Hasudungan bersama Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar Hammam Sholeh meninjau ke lokasi untuk memastikan ketersediaan daya listrik yang cukup untuk mendukung kegiatan PON tersebut.
Manajer PLN UP3 Pematangsiantar Hasudungan Siahaan menyatakan PLN siap mendukung penuh untuk menyukseskan PON XXI 2024 di Aceh – Sumut dengan menyiapkan berbagai infrastruktur listrik untuk pelaksanaan PON.
“Saat ini PLN sedang melakukan pembangunan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) sepanjang 5 Kms di seputaran jalan Asahan sampai dengan Jalan Merdeka untuk menyuplai tegangan ke GOR yang terletak di Jalan Merdeka Pematangsiantar yang pengerjaannya kita targetkan selesai pada akhir Juli,” kata Hasudungan, Jumat (12/7)
Sementara itu, Hamman Sholeh mengungkapkan berhubung semakin dekatnya hari pelaksanaan PON maka perlu melakukan evaluasi terhadap kebutuhan listrik.
“Dengan semakin dekatnya hari pelaksanaan PON, kami bersama PLN intensif melakukan evaluasi terhadap kebutuhan listrik yang mendukung pelaksanaan PON khususnya dari cabang olahraga tinju yang nantinya akan dilaksanakan di GOR ini,” ujar Sholeh.
“Kami memastikan bahwa infrastruktur listrik yang ada mampu mengakomodasi kebutuhan seluruh peserta dan pengunjung PON dengan optimal,” tambahnya.
Di tempat terpisah Walikota Pematangsiantar, Susanti Dewayani mengapresiasi ide dan rencana strategi PLN dalam mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas keandalan pasokan listrik.
“Pembangunan SKTM atau yang biasa disebut juga dengan kabel tanam di tengah kota bisa menjadi contoh dan dapat diterapkan diseluruh kota Pematangsiantar dengan harapan dapat meminimalisir terjadinya gangguan listrik serta estetika kota dapat lebih terjaga,” kata Susanti. (Ais/N-01)