KALANGAN perangkat daerah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta diminta memberikan prioritas tinggi terhadap keamanan siber.
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menjadi salah satu pendukung kanal pelayanan publik.
Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Sleman Eka Suryo Prihantoro menjelaskan kejahatan siber mengancam data pemerintah daerah yang bersumber dari beragam gawai.
“Oleh karena itu, saya ingatkan kepada setiap perangkat daerah untuk melakukan penerapan standar keamanan di masing-masing perangkat daerah. Pastikan kelayakan keamanan siber secara efektif dan efisien,” kata Eka dalam Forum SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) dan Smart City di Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Selasa (9/7),
Keamanan Data Pribadi
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Noor Hidayati Zakiyah Pramulani menyampaikan melalui Forum SPBE dan Smart City ini, memberikan pemahaman mendalam mengenai aspek keamanan gawai dan data pribadi.
Mengusung tema Keamanan Informasi di Dunia Siber, Forum SPBE dan Smart City menekankan potensi risiko yang ditawarkan oleh internet dalam menyimpan dan memberikan informasi.
Narasumber dari PT Telkom WITEL Yogyakarta, Shinta Irawati mengatakan pengguna internet di Indonesia total 66,5% dari jumlah penduduk sebanyak 276,4 juta. Total 49,9 persen adalah penggunaan sosial media aktif.
“Hal ini mengundang berbagai pola kejahatan siber seperti pengambilan data identitas diri, penyalahgunaan data diri, hingga pemerasan,” kata Shinta. (AGT/S-01)