Pencarian Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Dihentikan

PEMERINTAH Kabupaten Cirebon resmi menghentikan upaya pencarian korban longsor di area tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon. Bersamaan dengan keputusan tersebut, status tanggap darurat juga dicabut.

Pencarian intensif telah dilakukan oleh tim gabungan selama tujuh hari. Keputusan penghentian diambil dalam rapat koordinasi lintas sektor yang digelar di Kantor Bupati Cirebon, Kamis (6/6).

Rapat ini dihadiri oleh unsur TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Inspektur Tambang, serta perwakilan dari PT Indocement selaku pemilik konsesi tambang.

Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menyatakan bahwa penghentian pencarian dilakukan demi keselamatan seluruh personel SAR yang bertugas di lapangan.

“Berdasarkan masukan dari berbagai pihak dan mempertimbangkan kondisi lapangan yang masih labil serta berisiko tinggi, kami memutuskan menghentikan pencarian mulai pukul 15.00 WIB hari ini,” ujar Imron.

BACA JUGA  Dinsos Jabar Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Cirebon

Dari total korban yang tertimbun longsor, sebanyak 21 jenazah telah ditemukan. Namun, masih ada empat korban lainnya yang dinyatakan hilang.

“Camat menyampaikan bahwa pihak keluarga dari keempat korban sudah mengikhlaskan dan menerima keputusan ini. Proses pencarian telah dilakukan secara maksimal selama tujuh hari, sesuai surat keputusan yang saya keluarkan,” lanjut Imron.

Untuk mencegah adanya pencarian mandiri oleh keluarga korban atau warga, pemerintah daerah bersama aparat keamanan memutuskan menutup sementara seluruh akses menuju lokasi tambang.

“Lokasi tambang saat ini kami tutup total. Polisi dan TNI akan memasang portal serta garis polisi di semua akses masuk. Penutupan dilakukan sore ini juga,” tegas Imron.

BACA JUGA  Tim SAR Gabungan masih Terus Mencari Korban Longsor di Gunung Kuda

Lebih lanjut, Pemkab Cirebon juga akan mengevaluasi dampak sosial dari penutupan tambang terhadap masyarakat sekitar, khususnya bagi warga yang menggantungkan hidup dari aktivitas pertambangan.

“Pemkab akan mencari solusi agar masyarakat bisa beralih ke pekerjaan lain yang lebih aman dan tidak berada di zona rawan bencana,” tutupnya. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Universitas Diponegoro Naik Peringkat QS WUR

UNIVERSITAS Diponegoro kembali mencetak prestasi membanggakan di kancah internasional. Berdasarkan pemeringkatan QS World University Rankings (QS WUR) 2025, UNDIP berhasil menempati posisi ke-624 dunia, naik 101 peringkat dari tahun 2025,…

  • Blog
  • June 19, 2025
Kenali Anoreksia Pada Remaja, Diet Salah Mematikan

SEORANG remaja putri berusia 18 tahun di India meninggal dunia akibat anoreksia. Ia mengalami kelaparan parah setelah menjalani diet air ekstrem selama berbulan-bulan berdasarkan video yang ditontonnya di YouTube. Dokter…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Universitas Diponegoro Naik Peringkat QS WUR

  • June 19, 2025
Universitas Diponegoro Naik Peringkat QS WUR

Kenali Anoreksia Pada Remaja, Diet Salah Mematikan

  • June 19, 2025
Kenali Anoreksia Pada Remaja, Diet Salah Mematikan

Polda DIY Tetapkan 7 Tersangka Kasus Mafia Tanah

  • June 19, 2025
Polda DIY Tetapkan 7 Tersangka Kasus Mafia Tanah

UGM Tempati Urutan ke-82 Dunia dalam THE Impact Rankings 2025

  • June 19, 2025
UGM Tempati Urutan ke-82 Dunia dalam THE Impact Rankings 2025

Musim Terbaru “The Great Escape” Siap Tayang 23 Juli

  • June 19, 2025
Musim Terbaru “The Great Escape” Siap Tayang 23 Juli

Serangan ke Iran, Presiden Trump masih Menunggu

  • June 19, 2025
Serangan ke Iran, Presiden Trump masih Menunggu