
SELAMA sepekan terakhir sejak Jumat (7/3) hingga Kamis (13/3) kawasan puncak Gunung Merapi diguncang 1.788 gempa.
“Terbanyak gempa guguran yang tercatat sebanyak 1.001 gempa, disusul 787 gempa fase banyak, 6 kali gempa tektonik dan 1 kali gempa vulkanik dangkal,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santosa dalam keterangan tertulisnya, yang diterima www.mimbarnusantara.com.
Ia menjelaskan dalam waktu sepekan tersebut, juga terjadi 54 kali guguran lava yang mengarah ke hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter, ke arah hulu Sungai Krasak sebanyak 33 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 31 kali luncuran ke arah Sungai Putih dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
“Asap yang keluar, tercatat tertinggi mencapai 475 meter dari puncak yang tercatat di Pos Pengamatan Babadan pada Sabtu (8/3) lalu,” katanya.
Sementara pengukuran suhu kubah lava, pada Selasa (11/3), suhu kubah lava barat daya mencapai 248,5 derajat Celsius dan kubah tengah suhu tertinggi 228,5 derajat Celsius.
“Volume kubah lava barat daya sebesar 3.626.200 meter kubik dan kubah lava tengah 2.368.800 meter kubik,” ujarnya.
BPPTKG merekomendasikan agar Pemkab Sleman, Pemkab Magelang, Pemkab Boyolali dan Pemkab Klaten yang masing-masing memiliki sisi Gunung Merapi melakukan berbagai upaya mitigasi untuk menghadapi bahaya erupsi. Masyarakat juga diminta tidak memasuki area berbahaya. (AGT/N-01)