
SEBANYAK sembilan remaja dibawa ke Polsek Sedati Kabupaten Sidoarjo karena diduga akan melakukan perang sarung. Polisi selanjutnya memberikan edukasi pada mereka dan diminta mengisi kegiatan positif selama ramadan.
Selain itu, kesembilan remaja itu juga diajak membersihkan musala dan membacakan Surat Yasin. Harapannya mereka bisa memahami bahwa perbuatan perang itu salah
“Setelah kami lakukan pembinaan, orang tua, guru, perangkat desa, RT/RW mereka juga kami panggil dan beritahukan melalui surat pernyataan masing-masing pemuda dn anak dibawah umur untuk tidak mengulangi kembali,” kata Kapolsek Sedati Iptu Masyita Dian Sugianto.
Pada kesempatan itu polisi juga mengimbau para remaja agar tidak keluar rumah saat larut malam. Sebab jika sering keluar rumah larut malam, rawan bisa terlibat perbuatan kenakalan remaja.
“Bulan Ramadhan adalah kesempatan berlomba-lomba kebaikan. Mari isi dengan kegiatan ibadah maupun kegiatan positif lainnya,” ujarnya.
Laporan warga
Menurut Iptu Masyita Dian Sugianto, awalnya ada kerumunan remaja di kawasan Bypass Juanda pada Rabu dinihari menjelang sahur (5/3). Kemudian ada warga yang melapor ke petugas piket Polsek Sedati karena khawatir akan ada perang sarung.
Selanjutnya polisi bersama sejumlah warga mendatangi lokasi kerumunan para remaja tersebut. Saat didatangi kerumunan remaja itu bubar dan lari kocar-kacir.
“Ada sembilan pemuda usia 16 tahun sampai 25 tahun yang kami bawa ke Mako Polsek Sedati. Sementara lainnya berhasil melarikan diri saat warga bersama polisi mendatangi lokasi,” kata Kapolsek. (OTW/N-01)