PAPUA masih menjadi daerah terbanyak kasus malaria di Indonesia. Hal itu diungkapkan Plh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr Hellen Dewi Prameswari.
“Beban kasus malaria yang terbanyak ada di Papua, Papua Tengah yang didominasi di Kabupaten Mimika,” kata Hellen.
Ia melanjutkan, Kabupaten Mimika menjadi wilayah yang paling unik karena curah hujan di daerah tersebut 12 kali lebih tinggi dibandingkan wilayah Bogor. Hal itu menjadi faktor peningkatan telur-telur nyamuk.
Sebab semakin banyak genangan air, potensi malaria akan meningkat. Selain itu kontur daerah Kabupaten Mimika juga berpengaruh pada risiko tinggi bagi kabupaten tersebut menularkan malaria melalui vektor nyamuk.
Adapun daerah endemis malaria yakni di Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur. Ada satu titik di Kalimantan juga dalam kondisi endemis malaria yakni di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Malaria juga ditemukan di Kabupaten Nias Sumatera Utara dan beberapa daerah lain di Kalimantan dan NTT,” ucapnya.
Indonesia merupakan salah satu dari 9 negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara yang menyumbang sekitar 2% dari beban negara malaria secara global. Kasus terbanyak di Indonesia ada di Papua meruakan kasus tertinggi juga di dunia sehingga sumbangsih malaria di global capai 2% atau sekitar 400 ribu kasus dan 300 ribu dari Papua.
“Untuk Indonesia ini bukan masalah ringan karena dari 3 juta penduduk Papua hampir 300 ribu mengalami penyakit malaria. Sehingga ini atasi dan tanggulangi bersama,” pungkasnya. (*/N-01)