BADAN Penanggulangan Bencana ( BPBD ) Sragen memetakan perdesaan di wilayahnya yang berpotensi mengalami dampak krisis air bersih pada musim kemarau pada pertengahan Juni nanti
Ada sedikitnya 38 desa yang membawahi 155 dukuh menjadi langganan krisis air bersih setiap musim hujan berganti ke musim kemarau. Puluhan ribu warga harus membeli air atau menerima droping air bersih.
“Karena itu sebelum kemarau, BPBD Sragen terus melakukan mitigasi kebencanaan. Bahkan berhasil membujuk banyak perusahaan untuk memberikan CSR, guna pembuatan sumur dalam di wilayah miskin air bersih,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sragen, R Triyono Putra.
Saat ini sudah dibangun 40 sumur dalam di 15 desa di 6 kecamatan, seperti Kecamatan Gesi, Mondokan, Jenar, Miri, Tangen, dan Sumberlawang. Semua pembiayaan dari pihak ketiga atau CSR, yang dikoordinasikan secara teknis dengan Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirtonegoro, Sragen.
Menurut Triyono, dengan keberadaan 40 unit sumur dalam hasil bantuan pihak ketiga itu, Pemkab Srsgen bisa menekan anggaran untuk pengadaan air bersih yang biasa dilakukan saat musim kemarau.
Untuk penanggulangan warga yang bermukim di wilayah krisis air bersih itu, BPBD Sragen kini hanya menganggarkan bantuan air bersih senilai 500 tangki, yang siap dikirim langsung ketika pihak desa meminta droping air bersih pada musim kemarau..
Musim kemarau tahun ini, berdasarkan perkiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sudah mulai terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
“Sejauh ini belum ada desa yang meminta. Syukur keberadaan sumur dalam bisa membantu banyak, sehingga anggaran air bersih sebanyak 500 tangki tidak akan habis,” sambung.
Yang jelas, lanjut Triyono, BPBD Sragen sedang menyiapkan surat edaran yang ditujukan kepada 20 camat di Sragen untuk bersiap-siap menghadapi musim kemarau. Surat edaran akan dikirimkan pekan ini.Berdasar prakiraan BMKG, musim kemarau tahun ini diprediksi tidak terlalu lama, antara 4-5 bulan.
“Ya mudah mudahan tidak parah. Tahun lalu droping air bersih menghabiskan 2117 tangki atau 11 juta liter lebih air bersih yang berasal dari APBD, PMI dan PDAM,” pungkas dia. (WID/N-01)