STASIUN Meteorologi Kelas II Yogyakarta mengidentifikasi adanya tropical depression di Laut Tiongkok Selatan di bagian utara Pulau Kalimantan dan adanya bibit Siklon Tropis 98S di Samudera Hindia di Selatan Pulau Jawa yang membentuk wilayah pertemuan angin atau konvergensi di sebagian besar wilayah Jawa termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Sasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta, Warjono mengemukakan, pihaknya memantau adanya shearline atau belokan angin di atas Pulau Jawa. Ditambah lagi dengan hangatnya suhu permukaan air laut di sekitar perairan Jawa menunjukkan adanya potensi penambahan massa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan.
Dengan kondisi itu, ujarnya masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode hingga tiga hari ke depan.
Warjono menjelaskan selama tiga hari ke depan, berpotensi terjadi hujan deras dan cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan petir.
Terlebih, masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di lokasi-lokasi atau wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi.
Menurut Warjono potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa (23/12) dimungkinkan terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupateb Kulon Progo, Kabupaten Bantul bagian utara dan Kabupaten Gunungkidul bagian tengah dan utara.
Sedangkan pada Rabu (25/12) potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi di Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul bagian utara dan Gunungkidul bagian utara dan tengah. (AGT/N-01)