WAKIL Gubernur Jawa Tengah Terpilih 2024, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mendorong seni karawitan dan dalang anak untuk mentas rutin di Kota Lama Semarang agar menjadi daya tarik wisatawan. Sebab, kota-kota wisata seperti Solo, Jogja, dan Bali, disukai wisatawan karena keseniannya.
Hal itu dikatakan Gus Yasin saat menghadiri syukuran Hari Ulang Tahun ke-3 (HUT), sanggar seni Sindhu Laras Bocah, di sanggar Teather Lingkar, Jl. Gemah Sari 8/308, Perum Kini Jaya Kedungmundu, Kota Semarang, Sabtu (21/12).
Ia pun menunjuk Sanggar Shindu Laras Bocah yang merupakan sekolah karawitan dan pedalangan untuk anak-anak di Semarang.
“Eksistensi sanggar seni Sindhu Laras Bocah ini patut kita apresiasi. Di tengah gempuran budaya moderen, anak-anak masih bersemangat belajar tari, karawitan, tembang, dan pewayangan atau pedalangan. Kami dorong anak-anak ini bisa pentas di Kota Lama biar menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” katanya di depan sekitar 50 anak-anak komunitas seni tradisional.
Disukai warga asing
Gus Yasin berharap anak-anak yang sudah terlibat ini bisa mengajak teman mereka agar semakin banyak yang mencintai seni budaya. Menurutnya tidak ada alasan untuk tidak mencintai kesenian sendiri. Sebab saat dia menjadi mahasiswa di Suriah saja, banyak pentas seni daerah Indonesia yang disukai warga setempat.
“Seni daerah termasuk tari gamelan dan pewayangan ini juga terbukti menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan. Solo, Jogja, dan Bali itu disukai wisatawan selain alamnya juga keseniannya,” ucapnya
Pentas untuk anak
Bersama Gubernur Jawa Tengah terpilih Ahmad Luthfi, Gus Yasin berharap kedepan semakin banyak pentas untuk anak-anak seni sehingga menarik anak muda. Dengan begitu bisa mengisi even-even di Kota Lama Semarang dan kegiatan pemerintah.
Menurutnya provinsi Jateng juga punya kantor perwakilan di DKI Jakarta yang sering menampilkan kesenian lokal Jawa Tengah.
“Kami sangat berharap Teater Lingkar dan sekolah seni Sindhu Laras Bocah ini terus bekerja sama dengan stake holder, utamanya pelaku wisata untuk membuat pentas di destinasi wisata Semarang khususnya Kota Lama,” kata Gus Yasin.
Masih istiqomah
Mas Ton, Ketua Teater Lingkar menyambut baij kedatangan Gus Yasin yang dianggap sangat peduli kesenian. Dia bersyukur, dalam usianya yang ke tiga tahun, anak-anak usia sekolah SD, SMP, dan SMA ini masih istiqomah belajar kesenian di sanggar Shindu Laras Bocah.
“Anda anak-anak hebat yang mampu mencintai seni dan budaya adi luhung bangsa sendiri, di tengah serbuan budaya lain,” kata pendiri teater Lingkar yang membidani Shindu Laras Bocah ini.
Raih prestasi
Ketua Sanggar Shindu Laras Bocah, Dhananjaya Gesit Widiharto atau akrab disapa Mas Yaya, menyampaikan, dengan usianya yang masih tiga tahun, di sanggarnya saat ini ada sekitar 50 anak yang belajar gamelan dan pewayangan. Mereka sudah banyak meraih prestasi. Ada yang juara festival dalang, festival karawitan dan lainya.
“Tujuan kita nguri-uri kesenian kepada anak muda, supaya seni karawitan dan pewayangan makin berjaya. Anak-anak meski masih tiga tahun berjalan sudah banyak yang meraih prestasi baik tingkat kota Semarang maupun Jawa Tengah,” katanya. (Htm/N-01)