APARATUR Sipil Negara (ASN) di seluruh Bali diharapkan dapat menjadi pelopor penggunaan kendaraan berbasis baterai di Bali. Sebab saat ini, pemerintah gencar menggunakan kendaraan listrik sebagai bagian dari ekonomi hijau.
Salah satu produsen kendaraan listrik yakni ALVA mengaku sudah menggandeng Bank BPD Bali berupa kesepakatan kerjasama untuk menyalurkan kredit bagi ASN di Bali yang akan membeli motor listrik. Kesepakatan kerja sama tersebut sudah dilakukan pekan lalu di Denpasar.
Hadir dalam kesepakatan kerja sama tersebut antara lain Chief Marketing Officer ALVA Putih Yuda dan Kepala Bank BPD Bali Cabang Renon Ayun Marheni.
Menurut Ayun Marheni, kredit untuk kendaraan listrik di BPD Bali memang dipersiapkan bagi ASN yang bekerja di lembaga pemerintah, badan, lembaga pemerintah dan sejenisnya.
“Kami menyiapkan fasilitas kredit selama 7 tahun paling lama. Kalau ada yang ambil di bawah 7 tahun tidak masalah. Tetapi ini khusus untuk ASN yang akan mengambil kendaraan listrik khusus sepeda motor,” ujarnya.
Artinya, bagi PNS yang akan membeli motor berbasis baterai, mereka akan memberikan kemudahan untuk melakukan proses kredit. Ia mengakui, saat ini sudah banyak ASN yang kredit untuk kendaraan listrik berbasis baterai. Di Kantor BPD Renon Denpasar misalnya, sampai dengan April 2024, sudah ada 7 orang ASN yang menggunakan kendaraan berbasis baterai.
Chief Marketing Officer ALVA Putu Yuda mengatakan, pasar sepeda motor baterai di Bali sungguh luar biasa. Dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, Bali Dalam pasar sepeda motor listrik yang terus bertumbuh dan bahkan pertumbuhan di atas 1%.
Untuk itu ALVA terus memperluas aksesibilitas terhadap kendaraan ramah lingkungan di Pulau Dewata bagi seluruh masyarakat Bali yang mulai beralih menggunakan kendaraan bebas emisi dan turut berpartisipasi dalam membangun lingkungan Bali yang lebih berkelanjutan.
“Kami antusias dapat bermitra dengan PT Bank Pembangunan Daerah Bali dalam upaya memperluas aksesibilitas terhadap kendaraan listrik di Bali. Melalui skema pembiayaan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam mempercepat transisi menuju mobilitas berkelanjutan di Pulau Dewata,” tutur Putu Yudha.
Putu Yudha menjelaskan, kerja sama ini didasari oleh beberapa faktor. Pertama, Bali dipilih secara spesifik sebagai wilayah yang mendapat perhatian khusus dari ALVA karena komitmen dari Pempelrov Bali terhadap elektrifikasi transportasi. Provinsi Bali menargetkanuntuk mengkonversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik, dengan target mencapai 140.000 Electric Vehicles (EV) di Bali pada 2026.
“ALVA memberikan pembiayaan kredit untuk sepeda motor kepada ASN Bali. Keuntungan utama bagi ASN yang memilih skema pembiayaan ini termasuk harga yang lebih kompetitif melalui skema pembayaran yang dipersonalisasi, tenor yang lebih panjang dibandingkan dengan institusi lain, di mana ASN dapat memperoleh fasilitas kredit pembiayaan motor selama lebih dari 3 tahun, serta dukungan terhadap regulasi lingkungan yang mengharuskan pengurangan penggunaan kendaraan bahan bakar bensin,” kata dia.
ALVA juga akan menjadi salah satu mitra strategis Bank BPD Bali dalam mempercepat penetrasi ekosistem kendaraan listrik di Bali. Kerjasama ini sejalan dengan visi bersama untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim di Bali, lanjut Putu Yudha. Mengapa Bali menjadi penting? Pertama, pemerintah sendiri sangat care. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan dan regulasi untuk mempercepat tercapainya EV tahun 2026.
Ada dua peraturan di Bali yang menyebabkan hal ini yakni Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Nomor 48 tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Kedua, dukungan masyarakat yang cukup masif. Orang Bali itu suka dengan produk baru, style warga Bali suka mengeksplorasi produk baru. Itulah sebabnya, pertumbuhan sepeda motor di Bali itu tertinggi di Indonesia. Rata-rata setiap keluarga memiliki lebih dari 3 sepeda motor. Dan kondisi ini harus segera beralih ke kendaraan berbasis baterai agar lingkungan sehat, negeri baru, hemat secara ekonomi. (Ard/M-01)