KEPALA Bagian Operasional (Kabagops) Korlantas Polri Kombes Pol. Aries Syahbudin mengatakan kecelakaan yang terjadi di KM 92 Tol Cipularang disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor saling berkaitan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap truk yang terlibat, kecelakaan tersebut terjadi di jalur menurun yang panjang dengan berbagai faktor yang mempengaruhi.
Antara lain manusia, kendaraan, kondisi jalan, dan lingkungan sekitar.
“Kecelakaan ini adalah kombinasi dari berbagai faktor. Pengemudi mungkin tidak sepenuhnya memahami kontur jalan, kendaraan ditemukan melanggar, kondisi jalan yang licin karena hujan, serta adanya perbaikan jalan,” kata Kombes Pol. Aries dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/110.
Saat ini Korlantas Polri bersama Polda Jawa Barat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menggunakan peralatan canggih untuk menganalisa kejadian tersebut.
Tim gabungan juga telah memotret tempat kejadian perkara. Nantinya akan dibuat animasi untuk menggambarkan secara detail bagaimana kecelakaan itu terjadi.
Kombes Pol. Aries mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk memperdalam analisis kecelakaan serta meningkatkan keselamatan lalu lintas di masa mendatang.
Ia mengimbau agar pengemudi yang melewati jalur tersebut lebih berhati-hati.
Terutama di titik kecelakaan yang berada di jalan turunan panjang.
“Kami imbau pengemudi untuk menggunakan engine brake atau gigi rendah saat melintasi jalanan turunan,” sarannya.
Menurut Kombes Pol Aries, fungsi pengereman yang dilakukan oleh mesin, bukan oleh rem service.
Hal itu akan lebih efektif dan mengurangi risiko overheat pada rem yang dapat menurunkan fungsi pengereman itu sendiri.
Kecelakaan beruntun antara sebuah truk dan 17 minibus dan mobil terjadi Senin (11/11) sore. Pada peristiwa itu, puluhan orang luka-luka, dan satu orang meninggal dunia.
Sopir truk bernama Raof, 42 telah ditetapkan sebagai tersangka. (*/S-01)