SEMARANG Agro Expo (SAE) 2024 resmi dibuka Jumat (15/11) di Balai Benih Pertanian (BPP) Mijen.
SAE 2024 diikuti 35 stand berbagai komoditas mulai dari pertanian, peternakan, hingga perikanan.
Dan dimeriahkan dengan berbagai lomba dan edukasi pertanian untuk anak-anak.
“Jadi Semarang Agro Expo hari ini saya memang minta kepada Dinas Pertanian untuk mengeksplor semuanya,” kata wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu usai pembukaan SAE 2024.
“Tadi ada kontes gitu ya ada kambing, kucing, anjing, ikan cupang, reptil besok juga ada,” lanjut Mbak Ita, sapaan akrab wali kota Semarang.
Mbak Ita menerangkan pihaknya menggandeng berbagai komunitas pertanian. Bahkan peserta SAE 2024 kali ini ada yang berasal dari kawasan Hinterland. Bahkan ada yang sudah di tingkat nasional.
Ia berharap produk-produk pertanian unggulan ini dapat saling memberi contoh.
SAE yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian Kota Semarang ini diharapkan bisa menjadi expo terpadu.
Serta mengeksplorasi semua komoditas mulai dari pertanian, peternakan hingga perikanan.
“Kalau dulu konotasinya hanya pertanian saja tapi sebenernya tidak karena pertanian terpadu itu ada tanam-tanaman, peternakan, perikanan,” kata Ita.
Ia meminta agar SAE tahun 2024 dibuat lebih meriah agar menyedot pengunjung untuk datang dan melihat pameran pertanian ini.
Bahkan peserta pameran tidak hanya dari Kota Semarang saja melainkan dari daerah hinterland hingga tingkah nasional.
“Kami berharap ini menjadi satu embrio agar ketahanan pangan menjadi swasembada pangan,” tuturnya.
SAE 2024 persiapan makan bergizi gratis
Mbak Ita menyebut dengan pameran pertanian ini diharapkan menjadi satu upaya untuk mempersiapkan program makan bergizi gratis dari pemerintah pusat.
Mulai dengan dengan menyiapkan bahan baku makan siang.
Acara pameran menyajikan demplot-demplot yang bisa menjadi ajang edukasi bagi anak-anak sekolah yang datang ke pameran ini.
“Ini menggerakkan agar anak-anak bisa ke sini untuk melakukan smart farming,” kata mbak Ita.
“Yang istimewa di sini pamerannya juga berbentuk demplot jadi bisa menjadi contoh belajar bagi anak-anak,” tandasnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Sotiah menambahkan SAE 2024 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pihaknya berkolaborasi dengan banyak pihak sehingga tidak hanya menampilkan tanaman holtikultura saja namun banyak tanaman jenis lain.
“Harapan kami ini adalah bentuk kegiatan untuk bisa memperlihatkan bentuk promosi yang luar biasa. Dan akan kami kembangkan dan dibuat lebih bagus,” terang Sotiah.(Htm/S-01)