DPRD Jabar Anggarkan Rp 1 Triliun Untuk Makan Bergizi Gratis

DPRD Jawa Barat (Jabar) bersama Pemprov Jawa Barat telah menyepakati anggaran Rp1 triliun untuk program makan bergizi gratis.

DPRD Jabar dan Pemprov Jabar sebelumnya telah menyelesaikan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2025.

Ada peningkatan anggaran APBD 2025 sebesar Rp31,4 triliun. Dan Rp1 triliun di antaranya untuk program makan siang gratis.

“Kami telah selesai menggelar Rapat Paripurna Persetujuan bersama Pj Gubernur Jabar. APBD Jabar 2025 besarannya Rp31,4 triliun, sebesar Rp1 triliun di antaranya disiapkan untuk program makan bergizi gratis,” kata Wakil Ketua DPRD Jabar, MQ Iswara Senin (11/11).

Menurut Iswara, Pemprov Jabar yang diwakili Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) berhasil meningkatkan pendapatan dari Rp29,9 triliun menjadi Rp30,9 triliun.

BACA JUGA  PKS Solo Kritisi Sumber Pembiyaan Buku Bergambar Jan Ethes

Alokasi belanja juga naik dari Rp29,7 triliun menjadi Rp31,07 triliun, dengan Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp693,3 miliar dan Pengeluaran Pembiayaan Rp616,18 miliar.

Volume APBD Jabar TA 2025 diperkirakan mencapai Rp31,4 triliun. Awalnya, nota gubernur mencatat Rp29,9 triliun, namun setelah pembahasan meningkat jadi Rp31,4 triliun.

“Dalam pembahasan ini, juga memperhitungkan berbagai aturan baru terkait pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Iswara.

“Kami sudah menyiapkan alokasi Rp1 triliun untuk program makan bergizi gratis di seluruh Jabar, dalam TA 2025. Anggaran ini terpisah dari APBD kabupaten/kota,” lanjutnya.

Untuk pendidikan dialokasikan sebesar 40,3 persen dari RAPBD 2025. Ini jauh di atas ketentuan minimal 20 persen yang diamanatkan Undang-undang.

BACA JUGA  Kota Tangerang dan Cilegon Jadi Kota Uji Coba Makan Bergizi Gratis

Dengan kewajiban 20 persen, dewan sudah mengalokasikan 40,3 persen yang tersebar di berbagai dinas dan OPD.

Di sektor kesehatan, ada alokasi sebesar 11,4 persen, melampaui target awal yang hanya 10 persen.

Iswara menjelaskan peningkatan APBD 2025 ini dipengaruhi oleh kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sumber.

Termasuk Pajak Kendaraan Bermotor, BBNKB, Pajak Air, Deviden BUMD dan Dana Perimbangan seperti Dana Bagi Hasil (DBH). (Rava/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Penggawa Jepang tidak Khawatir dengan Atmosfir SUGBK

TIM nasional Jepang mengaku tidak risau dengan teror penonton yang mungkin akan mereka hadapi saat menghadapi tim nasional Indonesia matchday kelima Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di…

Tim Medis PSS Terus Pantau Dua Pemain Asingnya yang Cedera

DUA pemain asing yang memperkuat PSS Sleman, Betindho dan Ofusu Ayeh, dikabarkan masih harus menjalani perawatan medis karena cedera yang dialami. Dokter PSS Sleman Lutfi Afifuddin menjelaskan gelandang Betinho mengalami…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Penggawa Jepang tidak Khawatir dengan Atmosfir SUGBK

  • November 13, 2024
Penggawa Jepang tidak Khawatir dengan Atmosfir SUGBK

Tim Medis PSS Terus Pantau Dua Pemain Asingnya yang Cedera

  • November 13, 2024
Tim Medis PSS Terus Pantau Dua Pemain Asingnya yang Cedera

Pertamina Patra Niaga Jaga Operasional Lembaga Penyalur

  • November 13, 2024
Pertamina Patra Niaga Jaga Operasional Lembaga Penyalur

Anak Bunuh Ibu Kandung Gegara Minta HP tak Dituruti

  • November 13, 2024
Anak Bunuh Ibu Kandung Gegara Minta HP tak Dituruti

Kota Semarang Terbaik I Kinerja Aksi Konvergensi Stunting

  • November 13, 2024
Kota Semarang Terbaik I Kinerja Aksi Konvergensi Stunting

FKUB Pekanbaru Imbau Masyarakat Hormati Pilihan dalam Pilkada

  • November 13, 2024
FKUB Pekanbaru Imbau Masyarakat Hormati Pilihan dalam Pilkada