SEEKOR anak Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) berjenis kelamin betina telah lahir dari pasangan gajah binaan ”Robin” dan induk bernama ”Ngatini” di Taman Wisata Alam Buluh Cina, Siak Hulu, Kampar, Senin (4/11) sekitar pukul 00.50 WIB.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan mengatakan pihaknya telah mengecek kesehatan anak gajah itu.
Ditemani oleh drh. Rini Deswita dan para mahout untuk melakukan pengecekan kesehatan.
Selain itu tim juga melakukan pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, penambah darah dan nafsu makan.
“Anak gajah berjenis kelamin betina dengan berat sekitar 104 kg serta ukuran lingkar dada 112 cm dan tinggi bahu 83 cm,” kata Genman Suhefti Hasibuan
Anak gajah terlihat sehat dan mulai menyusu pada induknya. Sang Induk Ngatini, yang saat ini berumur 24 tahun terlihat sehat.
“Ia bersemangat menyantap makanan yang telah disiapkan para mahout untuknya,” kata Genman, Selasa (5/11).
Ia menjelaskan seluruh pihak yang konsen terhadap kelestarian satwa gajah menyambut gembira kabar ini.
Apalagi kelahiran satwa dilindungi dan binaan ini memang telah lama dinantikan.
Ia mengungkapkan dengan berhasilnya kehamilan sampai melahirkan menunjukkan bahwa TWA Buluh Cina, salah satu kawasan konservasi di Provinsi Riau yang cukup kondusif.
TWA Buluh Cina sebagai tempat untuk mendukung kehidupan dan kelestarian satwa liar dilindungi.
“Kelahiran gajah ini merupakan bentuk komitmen serius Balai Besar KSDA Riau dalam berupaya melestarikan gajah Sumatra di Indonesia,” jelasnya. (Rud/S-01)