LABORATORIUM Teknologi Makanan Ternak Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada, telah menciptakan konsentrat immunobooster.
Untuk memudahkan penyebutan, immunobooster ini sering disebut dengan istilah burger sapi.
Konsentrat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi susu sapi terlebih pasca ineksi penyakit.
Anggota tim peneliti Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Fapet UGM Moh. Sofi’ul Anam memberi contoh saat sapi perah terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) produksi susunya turun drastis.
Namun, setelah diberi burger sapi produksinya kembali meningkat.
“Saat terkena PMK produksi susunya turun hingga 50%dari produksi awal sebelum terkena penyakit. Lalu, ketika ada treatment produksi susunya bisa kembali normal,” kata Sofi’ul.
“Misalnya saat awalnya 12 liter lalu kena PMK jadi 5-6 liter dan setelah ditreatment bisa kembali normal 11-12 liter,” lanjut Sofi’ul, Jumat (30/8) di kampus Fapet UGM.
Menurutnya persoalan produksi susu dan daging di kalangan peternak dan petani menjadi salah satu persoalan yang harus dicarikan solusi.
Salah satu kunci untuk meningkatkan produksi susu dan daging ini dengan meningkatkan kualitas nutrisi dengan teknologi pakan.
Dikatakan immunobooster merupakan formula konsentrat yang mengandung energi protein densitas tinggi. Makro-mikro mineral esensial, probiotik, herbal untuk melengkapi/menyeimbangkan nutrien pakan.
Komposisi immunoboster atau burger sapi ini terdiri dari jagung, kopra, bungkil kedelai, bungkil kelapa sawit, corn gluten meal, onggok, dan dedak gandum.
Juga ada DDGS, tetes tebu, minyak sawit, premix mineral dan premix vitamin. (AGT/S-01)