MEDIA Inggris melaporkan Perdana Menteri Keir Starmer kembali akan menggelar pertemuan setelah membentuk Komite Darurat Cobra. Pertemuan itu segera dilaksanakan Selasa (6/8) malam waktu setempat merespons aksi protes antimigrasi yang terus mengguncang negara tersebut.
Pertemuan ini diadakan di tengah laporan bahwa sekitar 30 aksi demonstrasi telah direncanakan lagi hari ini. Pertemuan pertama komite darurat itu diadakan pada Senin (5/8).
Dikutip dari laman Sky News, para menteri dan kepala kepolisian diminta hadir untuk mengoordinasikan tindakan lebih lanjut yang diperlukan agar menggagalkan rencana aksi demonstrasi tersebut.
Lebih dari 400 pengunjuk rasa telah ditahan sejak serangan penikaman di klub tari anak-anak di Southport yang menewaskan tiga anak dan melukai beberapa lainnya pada 29 Juli 2024.
Polisi menangkap seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun, yang kemudian diidentifikasi sebagai Axel Rudakubana, dan mendakwanya dengan tiga tuduhan pembunuhan dan 10 tuduhan percobaan pembunuhan. Serangan itu tidak dianggap sebagai tindakan terorisme.
Sementara itu, menyusul aksi unjuk rasa yang berujung bentrokan di beberapa kota di Inggris, Kementerian Luar Negeri RI mengimbau warga negara Indonesia untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Kemenlu, Judha Nugraha, membenarkan ada imbauan tersebut. “KBRI London telah sampaikan imbauan kepada WNI di Inggris menyusul kerusuhan yang terjadi di beberapa kota di Inggris yang terpicu oleh penikaman pada kelas tari di Southport pada 29 Juli,” ujar Judha.
Kemenlu memastikan saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban kerusuhan. Adapun Kemenlu mencatat terdapat total 4.948 WNI yang kini masih berada di beberapa kota Inggris, berikut rinciannya: Sunderland 18 orang, Manchester 532 orang, Leeds 467 orang, Nottingham 290 orang, Bristol 228 orang, Liverpool, 134 orang, dan London 3.279 orang. (Ant)