BULU tangkis Indonesia sudah dipastikan gagal menyumbang medali emas di Olimpiade 2024 Paris.
Wakil satu-satunya ‘Merah Putih’ Gregoria Mariska Tunjung tidak akan meraih medali emas Olimpiade setelah tersisih di semifinal tunggal putri, Minggu (4/8).
Jorji–sapaan akrab Gregoria–takluk tiga gim dari unggulan utama asal Korsel An Se Young, 21-11, 13-21, 16-21.
Kekalahan di laga yang berlangsung 60 menit itu, membuat Jorji hanya akan berebut medali perunggu.
Lawan Jorji di perebutan perunggu yakni pemain yang kalah di duel antara Carolina Marin dan He Bing Jiao.
Kegagalan bulu tangkis menyumbang medali emas mengulang catatan kelam Olimpiade 2012 London.
Sedangkan di Olimpiade sebelumnya, sejak Barcelona 1992 hingga yang terakhir Tokyo 2020, bulu tangkis selalu mendulang medali emas.
Di bagian lain, Jorgi kini mengincar pemain tunggal putri Indonesia keempat yang meraih medali.
Susy Susanti menjadi pertama yang mendulang emas di Barcelona 1992, dan empat tahun kemudian meraih perunggu.
Pemain yang juga meraih medali yakni Mia Audia dengan perak pada Atlanta 2016. Terakhir yakni Maria Kristin merebut perunggu di Beijing 2008 silam.
Kini harapan emas untuk Kontingen Merah Putih bergeser ke cabang yang masih dipertandingkan, yakni angkat besi, serta panjat tebing.
Angkat besi menjadi cabang yang selalu meraih medali, kendati belum sekalipun medali emas.
Adapun cabang panjat tebing, untuk kali pertama dipertandingkan secara resmi di Olimpiade tahun ini.
Atlet panjat tebing Indonesia, baik putra dan putri, merajai persaingan tingkat dunia untuk nomor kecepatan atau speed. Prestasi yang membuka peluang terbaik menyabet medali emas di Paris. (W-01)