
SUASANA Asrama Mahasiswa Aceh Semarang di Jalan Banjarsari, Tembalang, tampak berbeda dari hari-hari sebelumnya. Ruang depannya kini dipenuhi tumpukan karung beras, dus makanan, minyak goreng, gula, dan mi instan. Sejumlah mahasiswa sibuk mengepak bantuan tersebut ke dalam kantong-kantong plastik untuk dibagikan kepada mahasiswa Aceh yang tengah kesulitan.
Ketua Ikatan Pelajar Aceh (IPA) Semarang, Muhammad Haekal Halifah, mengungkapkan bahwa bantuan logistik ini sangat penting bagi mahasiswa yang terdampak bencana banjir bandang di Aceh. “Bantuan makanan ini sangat membantu kami memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya, Kamis (11/12).
Bantuan tersebut dikirim Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, setelah Gubernur Ahmad Luthfi mengunjungi asrama sehari sebelumnya. Dalam kunjungan itu, Gubernur berdialog dengan mahasiswa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang cemas dengan kondisi keluarga mereka.
Beberapa mahasiswa tak kuasa menahan tangis saat menceritakan situasi keluarga yang terdampak. Ada pula yang kebingungan memenuhi biaya hidup dan kuliah karena kiriman dari orang tua terhenti.
Bantuan logistik

Mendengar hal itu, Gubernur Luthfi langsung menginstruksikan jajarannya untuk mengirimkan bantuan logistik. Ia juga membantu biaya kos selama tiga bulan serta biaya kuliah sejumlah mahasiswa.
Kunjungan tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi mahasiswa. Haekal menilai kehadiran Gubernur Luthfi memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelajar Aceh. “Kami merasa Pak Luthfi adalah ayah, dan Jawa Tengah seperti rumah sendiri,” katanya.
Dwi P, mahasiswa Undip asal Aceh, mengungkapkan bahwa bantuan itu sangat berarti. Banjir bandang membuat orang tuanya tak bisa mengirim uang karena listrik padam, BBM langka, dan akses komunikasi terputus. “Rasanya senang sekali karena Pak Luthfi memberi perhatian kepada kami. Beliau bilang siap menjadi ayah kami,” ucapnya.
Mahasiswa lainnya, Nur Dalila (Lala), mengaku sempat kehilangan fokus kuliah karena memikirkan keluarga di rumah. Perhatian dari Gubernur dan warga Jawa Tengah membuatnya lebih tenang. “Setelah kunjungan itu, banyak warga yang ikut memberi bantuan. Kami merasa benar-benar diperhatikan,” ujarnya.
140 Mahasiswa Aceh di Semarang
Menurut Haekal, terdapat sekitar 140 mahasiswa Aceh yang saat ini tinggal dan menempuh pendidikan di Semarang, dan jumlah tersebut masih dapat bertambah. Ia menyebut Semarang menjadi tujuan favorit mahasiswa Aceh karena pendidikan yang berkualitas, harga kebutuhan yang relatif murah, serta masyarakatnya yang ramah.
Bantuan logistik dari Pemprov Jateng kini sedang dikemas dalam paket-paket untuk segera dibagikan kepada seluruh mahasiswa Aceh di Semarang. Haekal mewakili seluruh pelajar Aceh menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Ahmad Luthfi, Wakil Gubernur Taj Yasin, dan warga Jawa Tengah atas perhatian dan bantuan mereka. (Htm/N-01)








