Lomban Kupatan Sambiroto, Tradisi Larung Sesaji usai Hari Raya Idul Fitri

SEBAGAI masyarakat maritim yang berada di pesisir Pantai Utara, Desa Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati masih mewarisi tradisi larung sesaji di acara Lomban Kupatan.

Lomban Kupatan menjadi acara rutin ini biasanya dilaksanakan seminggu usai Hari Raya Idul Fitri.

Seperti kebanyakan daerah pesisir utara pulau Jawa, masyarakat desa Sambiroto juga menggunakan kepala kerbau sebagai sesaji utama dan disertakan juga kepala kambing.

Semua sesaji itu ditempatkan pada perahu kecil berhiaskan janur kuning (daun kepala yang masih muda).

Sebelum dilarung ke arah muara sungai menuju laut, sesaji itu diarak keliling desa diikuti pawai oleh warga menggunakan iring iringan kereta kuda yang dihias.

Setelah keliling, kemudia acara pelepasan dan doa dipusatkan di TPI Desa Sambiroto.

Kepala desa dan camat setempat menyampaikan beberapa sambutan, diantaranya adalah bagaimana potensi warisan ini terus dijaga dan dilestarikan.

BACA JUGA  Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Jawa Tengah 16-23 Desember

Bahkan potensi ini bisa menjadi daya tarik wisata khas Desa Sambiroto, khususnya dan Pati pada umumnya.

Sayang potensi wisata ini belum digarap secara maksimal , utamanya daya pikat wisatawan untuk ikut serta dalam iring iringan perahu menuju muara belum terkoordinir secara matang.

Jika ini sudah terkelola dengan baik, tidak mustahil event tahunan ini akan menjadi destinasi wisata yang menarik di wilayah Pati.

Lomban Kupatan Penuh Filosofi

Kupat dan lepet (ketupat dan lepet) yang menjadi  hidangan khas pada momen perayaan ini adalah warisan kuliner masa lampau.  Sepasang kupat dan lepet–lingga dan yoni–dalam perspektif kepercayaan Hindu-Budha yang kemudian dipakai dan dimaknai ulang oleh Sunan Kalijaga pada masa awal-awal Islam era kerajaan Demak.

Filosofi kupat yang bermakna ngaku lepat dan laku papat, sesuai dengan bentuknya segi empat ayaman daun janur (daun kelapa muda), sedang laku papat diantaranya lebaran, luberan, leburan dan laburan.

BACA JUGA  Bantu Stabilitas Harga, Pemkab Humbahas Gelar Operasi Pasar Murah

Menjadi waktu untuk saling memaafkan, bersedekah, dan saling silaturahim setelah usai menjalani puasa ramadan.

Ini menunjukkan adanya transisi dan transformasi budaya yang berkelanjutan, meskipun kepercayaan masyarakat daerah pesisir telah berganti ke agama Islam.

Kupatan Kendeng

Sebaran acara kupatan sebagai perayaan komunal masyarakat pesisir juga ada di daerah pegunungan, di Tegaldawa,  Kabupaten Rembang. Kupatan dimaknai ulang sebagai ajang perayaan budaya sekaligus sarana mengkritisi keadaan lingkungan sekitar Pegunungan Kendeng.

Selain arak-arakan ketupat, juga ada temon banyu dan beras–bahan dasar pembuat ketupat.

Pada serasehan, selain silaturahim antarwarga dan aktivis lingkungan menyoal isu-isu lingkungan dan pertanian . Kemudian acara rutin lamporan (perang obor) khas daerah Pegunungan  Kendeng Utara.

Sewu Kupat Muria

Di wilayah Colo, Lereng Gunung Muria, juga tidak kalah menarik. Berbagai gunungan ketupat didoakan kemudian diarak dan diperebutkan oleh masyarakat sebagai berkah dan wujud syukur kepada Sang Pencipta.

BACA JUGA  DPRD Semarang Cari Info Pengadaan Pramu Administrasi ke Gedung Berlian

Acara yang diberi nama  Sewu Kupat ini diikuti oleh warga sekitar makam Sunan Muria, tokoh sentral penyebar Islam di area sekitar kawasan Muria–meliputi Kabupaten Kudus, Pati, dan Jepara.

Dari berbagai acara kupatan sebagai bakda kecil usai sepekan selepas Hari Raya Idul Fitri ini, kita dapat melihat bahwa budaya adalah warisan yang terus bertransformasi dan membawa nilai-nilai filosofi dari generasi ke generasi. Bahkan bisa dimaknai ulang sebagai sarana untuk membicarakan harmoni dengan lingkungan , agar tetap terjaga dan lestari. (Put/W-01)

bowo prasetyo

Related Posts

Gedung Sate Sebagai Cagar Budaya, Kegiatan Dibatasi

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerbitkan Surat Edaran (SE), tentang Pemanfaatan Gedung Sate sebagai Cagar Budaya untuk kegiatan pemerintahan. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Adi Komar menyatakan kebijakan…

Pengemudi tidak Mampu Menyetir Tabrak Mobil dan Dua Motor

PENGEMUDI tidak mampu menyetir menyebabkan kecelakaan di depan sebuah toko di Kota Yogyakarta. Mobil Toyota Kijang Innova nomor polisi AB 1301 UX menabrak satu mobil dan dua sepeda motor yang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Gedung Sate Sebagai Cagar Budaya, Kegiatan Dibatasi

  • April 17, 2025
Gedung Sate Sebagai Cagar Budaya, Kegiatan Dibatasi

Pengemudi tidak Mampu Menyetir Tabrak Mobil dan Dua Motor

  • April 17, 2025
Pengemudi tidak Mampu Menyetir Tabrak Mobil dan Dua Motor

Sukses Hancurkan Madrid, Meriam London kini Bidik PSG di Semifinal

  • April 17, 2025
Sukses Hancurkan Madrid, Meriam London kini Bidik PSG di Semifinal

Menag Akan Bentuk Lembaga Pengelolaan Dana Umat

  • April 17, 2025
Menag Akan Bentuk Lembaga Pengelolaan Dana Umat