Teknologi Desalinasi Air Undip akan Digunakan di Wilayah Pesisir

PEMPROV Jawa Tengah memiliki beberapa program yang akan dikawal oleh berbagai perguruan tinggi. Sumber daya perguruan tinggi meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat akan disinergikan untuk mendukung program pembangunan.

Kegiatan jangka pendek yang akan dilaksanakan dengan Undip di antaranya adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang akan turun ke seluruh desa dan program desalinasi air asin menjadi air tawar yang akan diimplementasikan untuk masyarakat pesisir Jawa Tengah.

“Kerja sama tidak sebatas MoU, tetapi bentuk kerja sama tematik yang dilaksanakan dalam rangka mengawal pembangunan wilayah Jateng, mulai desa, potensi desa, UMKM, desalinasi air, dan lainnya. Akademisi ikut serta menyukseskan pembangunan di wilayah Jawa Tengah,” kata Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah.

BACA JUGA  Bumdes Harus Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa

Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. menyambut baik langkah Pemprov Jateng yang melibatkan seluruh perguruan tinggi  di Jawa Tengah. Perguruan tinggi dapat dikelompokkan sesuai kompetensinya.

“Saya rasa, hasilnya akan lebih bagus, daripada program berjalan tanpa pendampingan dari ahli, yang mana kampus itu ada, yang selama ini tidak terlalu banyak dimanfaatkan dengan maksimal. Kami apresiasi apa yang dilakukan Pemprov Jateng sejak awal, dari program kerjanya menggandeng LPPM dan kampus secara umum, sesuai dengan kompetensi masing-masing,” kata Prof. Suharnomo.

Masalah air

Undip mengembangkan mesin desalinasi yang dapat mengubah air payau dan air laut, menjadi air minum. Teknologi desalinasi yang dikembangkan Undip juga mampu mengatasi persoalan air tanah.

BACA JUGA  Program Makan Bergizi Gratis Hari Ketiga di Jawa Tengah Lancar

Saat ini banyak industri menggunakan air tanah dalam jumlah besar untuk aktivitas sehingga dapat menurunkan permukaan tanah.

“Jika mesin desalinasi air Undip bisa dimanfaatkan untuk industri  maka l tidak perlu lagi mengambil air tanah. Selain itu, air rob yang ada bisa kita olah menjadi bahan baku untuk dimanfaatkan industri atau untuk air minum. Program ini yang kita tawarkan ke Pemprov Jateng,” ujar Prof Suharnomo.  (Htm/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Disentil Gubernur Jabar, Stakeholder Cianjur Bahas Parkir di Pasar Cipanas

KESEMRAWUTAN tata kelola parkir di sekitar kawasan Pasar Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jadi atensi berbagai pihak, termasuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Kondisi itu mengakibatkan kerap terjadinya kemacetan kendaraan…

Pengacara Senior Hotma Sitompul Meninggal

SALAH satu pengacara kondang di Tanah Air, Hotma Sitompul  meninggal dunia. Kabar duka itu disampaikan rekannyq Yudha Khana Saragih. Menurutnya, Hotma tutup usia sekitar pukul 11.15 WIB. Dia mengembuskan napas…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Ketimbang Terima 1000 Pengungsi, Lebih Baik Tingkatkan Kontribusi

  • April 16, 2025
Ketimbang Terima 1000 Pengungsi, Lebih Baik Tingkatkan Kontribusi

Rakornas ISMI Bahas Peran UMK di Tengah Tantangan Ekonomi Global

  • April 16, 2025
Rakornas ISMI Bahas Peran UMK di Tengah Tantangan Ekonomi Global

Menanti Malam Bersejarah di Bernabeu

  • April 16, 2025
Menanti Malam Bersejarah di Bernabeu

Disentil Gubernur Jabar, Stakeholder Cianjur Bahas Parkir di Pasar Cipanas

  • April 16, 2025
Disentil Gubernur Jabar, Stakeholder Cianjur Bahas Parkir di Pasar Cipanas