
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi perintahkan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBPMR) Jabar segera perbaiki Jembatan Loji yang roboh.
Jembatan itu menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Karawang yang saat ini roboh.
Sebagai langkah awal, akan dipasang jembatan darurat (bailey) guna memastikan akses masyarakat tetap terhubung.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan robohnya Jembatan Loji disebabkan oleh usia konstruksi yang sudah sangat tua dan melebihi masa pakainya.
Selain itu dampak dari cuaca ekstrem hujan deras ikut memengaruhi robohnya Jembatan Loji.
“Saya meminta kepada Kepala DBMPR Jabar untuk segera memasang jembatan darurat hari ini juga, agar masyarakat tetap bisa beraktivitas tanpa terganggu,” ujar Dedi, Selasa (4/3).
Dedi memastikan bahwa pembangunan ulang Jembatan Loji akan dilakukan tahun ini agar masalah ini terselesaikan secara permanen.
“Kami akan segera membangun Jembatan Loji tahun ini juga. Prosesnya akan segera dimulai sehingga masyarakat dapat kembali menggunakan jembatan dengan aman dan nyaman,” jelas Dedi.
Dedi juga menginstruksikan DBMPR untuk segera mendata seluruh jembatan di Jabar yang telah melebihi usia konstruksi.
Ini langkah penting agar untuk bisa mencegah insiden serupa di masa depan.
“Jangan sampai jembatan-jembatan yang sudah tua tiba-tiba ambruk dan membahayakan masyarakat pengguna,” ujar Dedi.
Ia juga mengapresiasi partisipasi masyarakat yang turut berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.
Gubernur Jawa Barat kritisi kondisi Puncak
Terkait banjir bandang yang terjadi di Kawasan Puncak Kabupaten Bogor beberpa hari lalu, pihaknya akan evaluasi keberadaan sarana rekreasi dan bangunan-bangunan di sana.
“Adanya alih fungsi lahan diduga menjadi salah satu penyebab bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang yang terjadi kemarin,” papar Dedi.
“Karenanya kawasan Puncak harus kembali kepada fungsi semestinya, yakni sebagai areal resapan air,” lanjutnya.
Dedi juga akan mengevaluasi BUMD Jabar yang mengelola salah satu objek wisata di Kawasan Puncak.
Ada Jaswita membangun sarana rekreasi di puncak, Dan berdasaran laporan Bupati Bogor, ada salah satu kubah terjatuh masuk sungai menyumbat kemudian menjadi luapan air.
“Saya tentu menyayangkan alih fungsi lahan yang dilakukan secara masif,” kata Dedi.
Padahal, kawasan puncak semestinya dimanfaatkan untuk perkebunan teh maupun perhutanan.
“Sehingga punya daya resapan air yang baik dan tidak memicu terjadinya bencana hidrometeorologi,” pungkasnya. (Rava/S-01)