Inflasi di DIY Disumbang oleh Makanan, Minuman dan Rokok

INFLASI di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  pada Oktober tercatat sebesar 0,09% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesat 1,57% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Ibrahim mengatakan secara kumulatif inflasi DIY mencapai 0,57% (ytd).

“Realisasi IHK atau Indeks Harga Konsumen DIY pada Oktober 2024 lebih tinggi dibandingkan September 2024 yang mencatat deflasi 0,10% (mtm), dan secara tahunan mencatatkan inflasi 1,85% (yoy),” kata Ibrahim, Sabtu (2/11).

Inflasi yang lebih tinggi lagi di DIY tertahan oleh turunnya harga komoditas kelompok transportasi.

Ia menyebutkan kelompok transportasi ini memberikan andil -0,06% (mtm).

”Ditinjau menurut komoditasnya, harga bensin mengalami penurunan dengan andil inflasi -0,07% (mtm) sejalan dengan penetapan penyesuaian harga BBM non-subsidi, yang efektif 1 Oktober,” lanjutnya.

BACA JUGA  DIY Alami inflasi Tahunan  Sebesar 2,16% 

Komoditas lainnya seperti wortel, cabai merah, terong, dan cabai hijau juga mengalami deflasi masing-masing memiliki andil -0,02% (mtm) .

Ini sejalan dengan supply komoditas yang melimpah dari sentra produsen di tengah musim panen.

Secara bulanan penyumbang utama inflasi yang terjadi di DIY adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil inflasi sebesar 0,10% (mtm).

Berdasarkan komoditasnya, inflasi DIY disumbang oleh komoditas kopi bubuk dengan andil 0,04% (mtm) sejalan dengan meningkatnya harga kopi dunia.

Akibat dinamika cuaca yang mempengaruhi produktivitas kopi di negara sentra produksi.

Daging ayam ras imbuhnya, juga menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi dengan andil 0,04% (mtm).

Hal sejalan dengan harga pakan yang mengalami peningkatan, serta permintaan konsumen yang relatif meningkat.

BACA JUGA  Pemprov Jateng Perkuat Sinergi, Laju Inflasi Aman Terkendali

Komoditas penyumbang inflasi lainnya menurutnya, buncis dengan andil 0,03% (mtm) dan bawang merah dengan andil 0,02% (mtm) seiring stok mulai menurun pasca musim panen telah berlalu.

Sementara emas perhiasan juga menjadi komoditas penyumbang inflasi dengan andil 0,04% (mtm).

Seiring dengan adanya kenaikan harga emas global sebagai dampak berlanjutnya ketidakpastian dan ketegangan geopolitik global.(AGT/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Rodrigo Duterte ke Belanda Jalani Sidang Pelanggaran HAM

RODRIGO Duterte,  mantan Presiden Filipina telah meninggalkan Manila menuju ke Belanda untuk menjalani sidang, setelah  Pengadilan Kriminal Internasional (The International Criminal Coiurt/ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan. ICC menuduh Duterte melakukan…

Banjir di Derwati Belum Surut, Warga Mulai Terserang Penyakit

BANJIR di Derwati Kecamatan Rancasari, Kota Bandung membawa dampak penyakit kepada warga. Sebab banjir telah menggenangi wilayah itu selama seminggu. Warga terdampak banjir telah melakukan pemeriksaan kesehatan di Posko Kesehatan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Rodrigo Duterte ke Belanda Jalani Sidang Pelanggaran HAM

  • March 12, 2025
Rodrigo Duterte ke Belanda Jalani Sidang Pelanggaran HAM

Banjir di Derwati Belum Surut, Warga Mulai Terserang Penyakit

  • March 12, 2025
Banjir di Derwati Belum Surut, Warga Mulai Terserang Penyakit

Sekolah Rakyat Siap Dibangun di Jawa Tengah

  • March 12, 2025
Sekolah Rakyat Siap Dibangun di Jawa Tengah

Marbot Berdaya Dukungan Indosat untuk 200 Keluarga Marbot

  • March 12, 2025
Marbot Berdaya Dukungan Indosat untuk 200 Keluarga Marbot

Pertamina Patra Niaga BUMN Terbaik 1 untuk CSR Jateng

  • March 12, 2025
Pertamina Patra Niaga BUMN Terbaik 1 untuk CSR Jateng

Ingram Micro dan HiAware Kolaborasi Solusi Keamanan Siber

  • March 12, 2025
Ingram Micro dan HiAware Kolaborasi Solusi Keamanan Siber