Fadli Akui Kesulitan Imbangi Wakil Eropa di Paralimpiade

ATLET para balap sepeda Indonesia M Fadli Immanudin harus puas berada di urutan 10 di nomor Individual Pursuit (IP) 4000 meter putra klasifikasi C4 Paralimpiade Paris 2024 dengan catatan waktu 4 menit 51,817. Nomor itu masih menjadi dominasi wakil Eropa dan Amerika.

Menurut Fadli dalam keterangannya yang diterima Mimbar Nusantara dari NPC Indonesia di Paris, dirinya kedodoran saat adu cepat melawan 9 pesaingnya dari wakil Eropa serta dua lainnya dari benua Amerika.

Ia tertinggal jauh dari wakil Eropa yang unggul jauh pada adu balap nomor IP 4000 meter putra difabel C4 itu. Dalam perlombaan di Saint Quentin en Yvelines Velodrome, Montigny le Bretonneux, Sabtu sore, empat tiket perebutan medali, semua jadi milik wakil Eropa.

BACA JUGA  Indonesia Peringkat 50 di Paralimpiade Paris 2024

Archie Atkinson dari Britania Raya membukukan catatan waktu 4 menit 17,7 detik, dan sekaligus mencetak rekor dunia baru. Disusul Jozef Matelka dari Slovakia dengan waktu 4 menit 22,800.

Sementara wakil Perancis, Kevin le Cunff finish dengan catatan waktu 4 menit 25,283 detik dan rekan senegaranya, Gatien le Rousseau menempel dengan catatan waktu 4 menit 25,366 detik.

Fadli yang berada di urutan ke-10 dengan catatan waktu 4 menit 51,817 detik, prestasinya lebih lambat satu detik dari yang dicatatkan Fadli pada Paralimpiade Tokyo 2020 lalu.

Pelatih para balap sepeda Indonesia, Rizan Setyo Nugroho, menilai dominasi nomor track oleh wakil Eropa memang sulit ditandingi. Bahkan, pada Paralimpiade 2024, ada banyak atlet baru yang menunjukkan performa menawan.

BACA JUGA  Komnas Disabilitas Apresiasi Kesiapan Peparnas Solo

Fokus ke nomor ITT

Gagal di nokor IP 4000 meter putra difabel C4, Fadli kini fokus penuh untuk tampil pada nomor Individual Time Trial (ITT) dan Individual Road Race (IRR) klasifikasi C4. Ada tantangan baru yang akan coba diadaptasikan dalam beberapa hari ini.

Fadli menyebut nomor track secara realistis memang dikuasai wakil Eropa. Maka, pengalaman berlaga pada Paralimpiade 2024 ini menjadi modal bersaing di Asia, khususnya ajang ASIAN Para Games 2026 di Jepang.

“Dari awal zonanya memang masih Asia, untuk tingkatan dunia ini hanya berupaya memperbaiki waktu saja karena gap-nya cukup jauh. Ini menjadi catatan penting untuk Asian Para Games kedepan,” pungkas pebalap kelahiran Cibinong 1984 yang tidak ingin tercecer dinomor Individual Time Trial (ITT) dan Individual Road Race (IRR). (WID/N-01)

BACA JUGA  Saptoyoga Gagal Sumbang Medali untuk Indonesia di Paralimpiade

Dimitry Ramadan

Related Posts

Komisi III DPR Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

KOMISI III DPR RI akan mendatangi Polda Sumatra Barat dan Polres Solok Selatan terkait kasus polisi tembak polisi. “Senin depan Komisi III DPR RI akan mendatangi Polda Sumbar dan Polres…

Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang

TEKNOLOGI ultra violet bisa memaksimalkan hasil panen udang yang bebas dari penyakit. Serta kualitas air, hama dan mikroorganisme bisa terhambat. “Teknologi UV ini adalah metode pengolahan air yang menggunakan sinar…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Komisi III DPR Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

  • November 22, 2024
Komisi III DPR Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang

  • November 22, 2024
Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang

Rusia Mulai Tembakan Rudal Balistik ke Ukraina

  • November 22, 2024
Rusia Mulai Tembakan Rudal Balistik ke Ukraina

Kemensos dan BGN Kolaborasi Program Makan Bergizi Gratis

  • November 22, 2024
Kemensos dan BGN Kolaborasi Program Makan Bergizi Gratis

Tiga Pesan Anies untuk Memenangkan Pramono-Rano Karno

  • November 22, 2024
Tiga Pesan Anies untuk Memenangkan Pramono-Rano Karno

Putin Tuding Barat Seret Perang di Ukraina Jadi Konflik Global

  • November 22, 2024
Putin Tuding Barat Seret Perang di Ukraina Jadi Konflik Global