Warga Dipowinatan Gelar Upacara Adat Merti Golong Gilig

SEBAGAI bentuk rasa bersyukur dengan tata kehidupan yang tenteram, sejahtera, aman, masyarakat Kampung Dipowinatan, Kelurahan Keparakan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta menggelar upacara adat yang disebut Merti Golong Gilig pada Minggu (18/8). Kegiatan yang dimulai pukul 15.00 WIB ini diadakan di ruang terbuka hijau publik (RTHP) Kampung Dipowinatan.

Penamaan golong gilig sendiri bermakna semangat persatuan kesatuan antara manusia dengan Tuhannya dan antar sesama manusia.

“Bagi warga Kampung Dipowinatan, upacara tradisi ini merupakan gelaran adat garapan, yang diinisiasi oleh warga Kampung Dipowinatan untuk memperbaharui niat bersatu, golong gilig,” kata salah satu tokoh Kampung Dipowinatan, Mahadeva Wahyu Sugianto di sela-sela kegiatan.

Digelar secara rutin sebagai bagian untuk terus menerus bersyukur dengan tata kehidupan yang tenteram, sejahtera, aman, dalam bentuk pesta rakyat.

BACA JUGA  Antisipasi Kepadatan Libur Idul Adha, KAI Commuter Tambah Jadwal Perjalanan 

Menurut dia rasa suka cita untuk bersatu tersebut mendapatkan gangguan dari baju barat, yang tidak suka dengan adanya niat baik masyarkat. Namun disengkuyung oleh bregodo diposatrio dan para pangembat praja pengurus kampung, niat baik warga tetap terjaga. Sehingga tatanan kehidupan yang tata tentrem, kerta raharja tetap terjaga.

Dalam Epos Mahabarata, bajubarat adalah warga Kerajaan Setragandamayit, kerajaan yang dipimpin Natari Durga. Bajubarat juga bala tentara Batari Durga yang kesemuanya dari kalangan berbagai jenis jin, setan demit dan prayangan.

Berbagi makanan

Cerita tersebut digambarkan dalam bentuk sendratari yang tampilkan oleh potensi warga Dipowinatan sendiri. Berkat niat baik yang dibangun dengan pengikatan sapu sodo (sapu lidi).

BACA JUGA  Polda DIY Ajak Mahasiswa UGM Bantu Korban Gempa Yogyakarta

Upacara adat merti golong gilig di gelar oleh warga Kampung Dipowinatan sejak 2010 lalu. Kegiatan tersebut menjadi upaya untuk terus bersyukur dengan berbagi makanan di acara pesta Rakyat.

“Ibu-ibu bersatu bergolong gilig menyediakan berbagai macam makanan. Mulai dari camilan tradisional hingga modern. Mulai dari makanan tradisional hingga makanan masa kini disediakan untuk bisa di makan bersama-sama seluruh warga kampung dan seluruh warga yang hadir secara gratis,” kata Mahadeva.

Simbolisasi pembagian makanan secara gratis tersebut di awali dengan pembagian/rebutan gunungan bakpao dan arem-arem yang menjadi produk kuliner asli karya warga kampung dipowinatan di ruang publik yang berada tepat di tengah kampung. Perebutan gunungan di gelar setelah sebelumnya digelar kirab merti golong gilig keliling kampung Dipowinatan.  (AGT/N-01)

BACA JUGA  Peserta Mandiri Jogja Marathon Meluas Sampai Afrika

Dimitry Ramadan

Related Posts

APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

ASOSIASI  Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) khawatir produk susu lokal  tidak punya regulasi perlindungan. APSPI mendesak Presiden Prabowo Subianto  segera menerbitkan regulasi perlindungan produksi susu dalam negeri. Bila tidak, langkah…

Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mulai Tinggalkan Pengungsian

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan saat ini korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur sudah mulai berangsur meninggalkan posko pengungsian terpadu. “Pengungsi yang terpusat kami kurangi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

  • November 21, 2024
APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

  • November 21, 2024
Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

  • November 21, 2024
Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

  • November 21, 2024
Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan

  • November 21, 2024
Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan

Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mulai Tinggalkan Pengungsian

  • November 21, 2024
Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mulai Tinggalkan Pengungsian