Jabatan Profesor Abal-abal Bentuk Pelanggaran Etika Serius

MAJELIS Guru Besar Universitas Islam Indonesia dan Dewan Guru Besar Universitas Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap bersama terkait pelanggaran etika serius untuk mendapatkan jabatan profesor.

Dalam pernyataan sikap yang dirilis Sabtu (17/8) ditegaskan bahwa profesor bukanlah merupakan bentuk gelar akademik, namun merupakan jabatan tertinggi bagi akademisi.

Pernyataan sikap itu ditandatangani oleh Ketua Majelis Guru Besar Universitas Islam Indonesia Prof Mochamad Teguh dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Harkristuti Harkrisnowo.

Dalam pernyataan sikap tersebut ditegaskan bahwa profesor bukanlah merupakan bentuk gelar akademik, namun merupakan jabatan tertinggi bagi akademisi.

Karena itu, professorship  seharusnya diperoleh melalui proses yang menjunjung tinggi etika dan integritas akademik.

BACA JUGA  Panitia Pemilihan Calon Rektor UNS Resmi Tutup Pendaftaran

Namun pada kenyataannya banyak ditemukan pelanggaran etika yang serius untuk mendapatkan jabatan bergengsi itu.

Dua institusi tersebut mengungkapkan profesor dianggap sebagai simbol status sosial.

Untuk mendapatkannya dengan cara mudah tanpa melalui komitmen sepanjang karier terhadap Tridarma Perguruan Tinggi.

Sorotan publik terarah pada dugaan praktik pelanggaran etika akademik dalam perolehan jabatan akademik tertinggi, yaitu professorship.

Bahkan kemudian muncul praktik tidak pantas oleh segelintir masyarakat untuk mendapatkan jabatan itu, sangat memprihatinkan dunia perguruan tinggi.

Menyampaikan seruan kepada pemerintah, khususnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk melakukan pengujian dengan seksama dan selektif.

Mengajak semua perguruan tinggi di Indonesia untuk mengawal dan memastikan proses pengajuan kenaikan jabatan akademik profesor di kampus masing-masing.

BACA JUGA  Employability Skills: Pengembangan Skill Set Lulusan Pendidikan Kejuruan Melalui Pembelajaran Work-Based Learning

Serta mendorong semua perguruan tinggi di Indonesia mengembangkan budaya etika akademik.  (AGT/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Wapres Gibran Rakabuming Raka Nyoblos di Solo

WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memberikan hak suaranya untuk Pilkada serentak di TPS 18, Manahan, Solo, Rabu (27/11). Pada kesempatan itu, Gibran menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto mewanti…

Anne Ratna Mustika Mencoblos di TPS 012

CALON Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, melakukan pencoblosan di TPS 12 Perumahan Bukit Berbunga, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, Rabu (27/11) Petahana yang kembali mencalonkan sebagai calon bupati Purwakarta untuk periode…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Wapres Gibran Rakabuming Raka Nyoblos di Solo

  • November 27, 2024
Wapres Gibran Rakabuming Raka Nyoblos di Solo

Anne Ratna Mustika Mencoblos di TPS 012

  • November 27, 2024
Anne Ratna Mustika Mencoblos di TPS 012

Bekuk RB Leipzig, Inter Melambung ke Puncak Klasemen

  • November 27, 2024
Bekuk RB Leipzig, Inter Melambung ke Puncak Klasemen

PSS Dukung Hokky Caraka Perkuat Timnas di Piala ASEAN 2024

  • November 26, 2024
PSS Dukung Hokky Caraka  Perkuat Timnas di Piala ASEAN 2024

Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan untuk Pengungsi Banjir

  • November 26, 2024
Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan untuk Pengungsi Banjir

Menag Berkomitmen Wujudkan Komitmen Good Governance

  • November 26, 2024
Menag Berkomitmen Wujudkan Komitmen Good Governance