BAKAL Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) dari Partai NasDem, Ilham Akbar Habibie meninjau pengelolaan sampah bank sampah Great Bandung di GUP Gereja, Kota Bandung, Jumat (26/7).
Bank sampah yang berdiri sejak 2020 itu mendapatkan sampah dari rumah tangga yang kemudian dipilah-pilah menjadi organik dan non organik, hingga tidak bisa diolah lagi.
“Saya mengapresiasi pengelolaan bank sampah Great Bandung yang dilakukan secara gotong royong ini. Sebagai upaya untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir,” kata putra pertama mantan Presiden BJ Habibie.
Bank sampah yang berada di halaman belakang gereja, menjadi andalan warga sekitar untuk menukarkan sampah menjadi uang dalam bentuk tabungan.
Menurut Ilham, kalau melihat cakupannya sudah di 12 kecamatan di Kota Bandung, 40 persen sampah yang ada sudah diolah dengan baik. Sedangkan 18 kecamatan lagi belum.
Harapannya seluruh Kota Bandung bisa ikut dan bisa mengelola semua sampahnya hingga tersisa 25 persen. Itulah yang benar-benar sampah tidak ada manfaat sama sekali.
Untuk sampah organik ada metode mengolahnya menggunakan mesin yang dinamakan Takakura, cara sederhana tapi sangat efektif.
Metode yang ditemukan Takakura itu, bisa mengolah sampah organik, menjadi kompos dengan memasukan sampah ke dalam kotak yang di bawahnya ada gabah.
“Jadi sampah itu bisa mengolah dirinya, baunya hilang dan sampahnya bisa digunakan menjadi kompos,” jelas Ilham.
Kesadaran Kelola Sampah
Namun kata Ilham Habibie, yang paling penting sebenarnya adalah kesadaran masyarakat. Sebab dengan partisipasi masyarakatlah, berharap masalah sampah ini bisa diatasi.
Ini dikaitan dengan tujuan yang ingin dicapai menjadi negara maju. Namun negara maju sampahnya juga banyak.
“Kalau dari awal kita sudah mendidik masyarakat dan memberi contoh bagaimana kita menangani sampah, itu tidak akan menjadi masalah besar nantinya. Dan tentu saja perlu didukung oleh semua sektor masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan para akademisi,” tuturnya.
Direktur Operasional Bank Sampah Great Bandung, John Sumual mengatakan, Bank Sampah Great Bandung didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap masalahan sampah di Kota Bandung.
“Pada saat pandemi, kami memberikan pelayanan vaksinasi kemudian ada air siap minum, Dari air mentah kemudian diolah menggunakan CO2 dan bisa langsung diminum. Jadi air murah tapi bisa menjangkau banyak orang. Kemudian kami mengadakan bazar, bayar dengan sampah,” sambungnya. (Rava/S-01)