KETERSEDIAAN beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mencapai 80 ribu ton. Sehingga dipastikan, ketersediaan beras untuk hari Raya Idul Fitri 2024 atau 1445 Hijriah masih aman.
Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Perum Bulog Wilayah Sulselbar Akhmad Kholisundi, Senin (1/4). Menurutnya, stok tersebut lebih dari cukup, terlebih pertengan Maret, sejumlah daerah di Sulsel sudah memasuki masa panen.
“Sejumlah daerah di Sulsel akan panen setelah lebaran. Karena panen raya itu diperkirakan terjadi Maret hingga Mei mendatang,” ungkap Kholisundi.
Saat panen raya tiba, Kholisundi menegaskan, pihak Bulog akan memaksimalkan penyerapan beras dari petani. Terlebih pemerintah telah menargetkan agar Bulog Sulselbar menyerap 145 ton gabah setara beras.
“Saat ini penyerapan produksi petani sudah dimulai di sejumlah daerah panen raya, seperti di Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, sebagian di wilayah Kabupaten Bone dan Wajo yang mulai panen raya pada akhir Maret 2024,” lanjut Kholisundi.
Untuk memaksimalkan penyerapan beras di momen panen raya kali ini, Bulog Sulselbar akan melakukan dua pola penyerapan. Pola pertama, yaitu dengan PSO (Public service obligation/kewajiban pelayanan publik) yang mengacu pada kualitas dan harga pemerintah.
Pola kedua yaitu secara komersil. “Pola komersial itu terbagi dua pola lagi, pertama ‘time to sale’, yaitu Bulog beli langsung dijual, dan kedua by stock, dengan dibeli komersial dengan harga sesuai saat ini dan dijadikan stok,” terang Khilisundi.
Dia pun berharap, melalui dua pola ini dapat maksimal untuk menyerap beras petani, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum. (*/MN-1)