KETUA Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) M. Jusuf Kalla melantik 214 Pengurus Departemen Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) untuk masa khidmat 2024-2029 pada Selasa (25/06/2024), bertepatan dengan tasyakuran milad DMI ke-52.
Pelantikan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran masjid sebagai tempat ibadah, pusat pengembangan masyarakat, dan ekonomi umat. Dewan Masjid Indonesia (DMI) adalah Ormas Islam independen yang memiliki kepengurusan di tingkat nasional, Wilayah (propinsi), Daerah (kabupaten/kota), Cabang(kecamatan), dan Ranting (kelurahan/desa).
Jusuf Kalla menekankan bahwa sebagai pusat kemajuan peradaban masyarakat Islam, masjid harus dapat menyampaikan pandangan Islam yang moderat, menjadi pusat ilmu pengetahuan, pemberdayaan ekonomi dan pemersatu umat.
Ia juga berharap, pelantikan Pengurus Departemen Pusat DMI 2024-2029, bisa menjadi tonggak dalam meningkatkan peran masjid yangtidak terbatas pada tempat ibadah.
“Masjid harus menjadi mimbar yang mencerahkan masyarakat, menyampaikan pandangan Islam yang wasathiyah, serta menjadi pusatperadaban, keilmuan, pemberdayaan ekonomi dan pemersatu bagi seluruh umatIslam,” ungkap Jusuf Kalla.
Sekretaris Jenderal DMI, Dr. H. Rahmat Hidayat, menambahkan bahwa pelantikan ini adalah langkah signifikan untuk memperkuat peran masjid dalamberbagai aspek kehidupan umat.
“Dengan dilantiknya pengurus baru ini dan menyambut usia DMI ke-52, diharapkan DMI dapat terus meningkatkan peran masjid sebagai pusat ibadah, budaya, ekonomi, dan pemersatu umat. Termasuk menjadi ormas Islam yang semakin solid dan kuat, serta terus menebarkan kebaikan dalammemakmurkan masjid dan jamaahnya.”
“Program unggulan DMI yang terdiri dari 12inisiatif strategis akan menjadi fokus utama untuk mencapai tujuan mulia ini,” ujar Rahmat.
Arsjad Rasjid, yang dilantik sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomidan Penataan Akustik Masjid, menekankan pentingnya peran Dewan Masjid Indonesia dalam mendorong masjid sebagai pusat pengembangan ekonomi, khususnya untuk menyejahterakan jamaah.
“Potensi masjid di Indonesia merupakan yangterbanyak di dunia dengan lebih dari 800 ribu masjid. Melalui program-program ekonomi Dewan Masjid Indonesia, diharapkan masjid tidak hanya menjadi tempatibadah tetapi juga pusat ekonomi syariah dan pemberdayaan UMKM serta untukkesejahteraan umat,” ungkap Arsjad.
Untuk mewujudkan visi ini, DMI telah merumuskan 12 program unggulan yang akan dilaksanakan pada periode 2024-2029. Program itu dirancang untuk mengoptimalkan peran masjid dalam berbagai aspek, termasuk peningkatan kualitasfasilitas masjid, pengembangan SDM, pemberdayaan ekonomi dan penataan akustik.
Berikut adalah rincian dari 12 program strategis DMI:
1. Kepengurusan DMI: Menuntaskan pembentukan kepengurusan DMI di tingkat
daerah, cabang, dan ranting, termasuk daerah otonom baru.
2. Database Masjid: Membangun database masjid dan musholla di seluruh
Indonesia.
3. Pembangunan Kantor: Mendorong pembangunan kantor pimpinan wilayah
dan daerah.
4. Akustik Masjid: Melanjutkan dan mengembangkan program penataan akustik
masjid.
5. Wakaf: Mewujudkan database tanah wakaf masjid dan musholla serta
potensinya.
6. Pemberdayaan Ekonomi: Memberdayakan ekonomi berbasis masjid melalui
program UMKM dan Badan Usaha Milik Masjid.
7. Pusat Kegiatan Umat: Meningkatkan fungsi masjid sebagai pusat kajian,
keilmuan, pustaka, seni dan budaya Islam, serta penanggulangan bencana.
8. Pusdiklat SDM: Mewujudkan pusat pendidikan dan pelatihan manajemen serta
peningkatan mutu SDM kemajlisan.
9. Wisata Religi: Mengembangkan kawasan wisata religi berbasis masjid yang
prospektif.
10.Media Digital: Mewujudkan situs, aplikasi, dan media digital DMI yang
kompatibel.
11.Eco-Mosque: Meningkatkan program Eco-Mosque dan Eco-Value untuk
kesehatan dan kebersihan lingkungan.
12.Masjid Ramah Anak: Melanjutkan program untuk menjadikan masjid ramah. (RO/N-01)