PERAN organisasi mahasiswa sangat penting dalam menyiapkan kader pemimpin bangsa di masa depan. Karena itu mereka harus didukung dan dibina.
“Kita berharap pengkaderan kepemimpinan Indonesia ini terus dilakukan dengan inovasi yang baik dan semakin maju,” kata Pj. Gubernur Nana Sudjana saat saat membuka Munas Badan Pengelola Latihan (BPL) Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Aula Muria BPSDMD Jawa Tengah, Rabu, 26/6.
Pengkaderan tersebut dapat dilakukan melalui organisasi mahasiswa sebagaimana HMI. Dalam perjalanannya, kata Nana, HMI telah melahirkan tokoh-tokoh pemimpin yang berpengaruh dalam perkembangan bangsa Indonesia. Misalnya Nurcholis Madjid, Akbar Tandjung, Ridwan Saidi, dan lainnya.
“Kita harapkan melalui Munas BPL PB HMI ini dapat menggembleng calon pemimpin masa depan,” katanya.
Sebab, pemimpin kedepan memiliki banyak tantangan, baik secara nasional, regional, maupun global.
Tantangan kedepan, menurut Nana, salah satunya adalah masalah perubahan iklim. Sebagai contoh pada 2023-2024 ini, perubahan iklim telah berdampak terhadap lingkungan hidup. Misalnya bencana kekeringan panjang, banjir, dan lainnya.
“Dalam waktu dekat juga akan ada pemilihan kepala daerah. Kemudian memanfaatkan bonus demografi dan potensi Indonesia menjadi kekuatan perekonomian dunia,” katanya.
Tantangan ke depan juga berkaitan dengan geo-politik regional dan global. Ia mencontohkan, perang Ukraina dengan Rusia dan Israel dengan Palestina telah berdampak bagi negara-negara lain.
“Kita harus mengikuti perkembangan Indonesia saat ini. Kita masih dihadapkan tantangan sosial, politik, dan ekonomi. Butuh peran mahasiswa untuk menghadapinya,” katanya.
Nana berharap ke depan, pengkaderan menghasilkan pemimpin yang kreatif dalam berinovasi dan makin maju.
“Serta dapat merumuskan gagasan untuk menghadapi tantangan tersebut,” jelas Nana. (HTM/N-01)