AS Ingin India dan Pakistan Hindari Konflik di Khasmir

KHASMIR kembali memanas. Amerika Serikat meningkatkan tekanannya terhadap India dan Pakistan agar menghindari konflik di Kashmir.

Konflk India dan Pakistan memanas setelah serangan teroris di Pahalgam, Khasmir yang menewaskan 26 wisatawan, sebagian besar beragama Hindu.

Serangan ini memicu ketegangan antara India dan Pakistan, dengan kedua negara saling menuduh dan mengambil langkah-langkah diplomatik serta militer yang meningkatkan risiko eskalasi.

Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan bahwa Washington berharap Pakistan akan membantu memburu para militan yang berada di balik serangan tersebut, yang diyakini berbasis di wilayah yang dikendalikan Pakistan.

Vance juga mendesak India yang telah menuduh Pakistan terlibat dalam serangan itu, agar bertindak dengan penuh kehati-hatian.

BACA JUGA  Kanada Dukung Proposal Gencatan Senjata Senjata di Gaza

Sehingga ketegangan tidak meningkat menjadi perang antara dua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir.

Langkah India:

  • Melarang impor barang dari dan melalui Pakistan.
  • Menangguhkan Perjanjian Air Indus yang telah berlaku sejak 1960.
  • Mengusir diplomat Pakistan dan menarik utusan dari Islamabad.
  • Meminta IMF untuk meninjau program pinjaman Pakistan.

Tanggapan Pakistan:

  • Menutup wilayah udara untuk maskapai India.
  • Menghentikan perdagangan lintas batas.
  • Mengusir diplomat India.
  • Mengklaim gangguan aliran sungai sebagai tindakan perang.

Warga di wilayah perbatasan Kashmir bersiap menghadapi kemungkinan konflik, termasuk membuat tempat perlindungan dan menyimpan bahan makanan.

Pada 22 April 2025, lima militan bersenjata menyerang wisatawan di Lembah Baisaran, Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India.

BACA JUGA  CEO UnitedHealth Andrew Witty Mundur

Sebagian besar korban adalah warga Hindu. Kelompok The Resistance Front (TRF), yang diyakini sebagai afiliasi dari Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan.

RTF awalnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun kemudian menarik klaimnya.

Motif serangan diduga terkait dengan penolakan terhadap kebijakan pemerintah India yang memungkinkan warga non-Kashmir menetap di wilayah tersebut.  (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

  • Blog
  • December 13, 2025
Jelang Nataru, Wali Kota Semarang Pastikan Harga Bahan Pokok Terkendali

PEMERINTAH Kota Semarang memastikan harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) tetap stabil menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kepastian tersebut disampaikan Wali Kota…

Konservasi Elang Jawa Butuh Kolaborasi Multipihak

PERINGATAN Tiga Dekade Konservasi Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) menjadi momentum penguatan komitmen bersama dalam menyelamatkan salah satu satwa kharismatik Indonesia yang populasinya kian terbatas. Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Tim Tenis Indonesia Sukses Kawinkan Medali Emas SEA Games

  • December 13, 2025
Tim Tenis Indonesia Sukses Kawinkan Medali Emas SEA Games

Awas! Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon Bisa Akibatkan Gelombang Tinggi

  • December 13, 2025
Awas! Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon Bisa Akibatkan Gelombang Tinggi

Ironi Gajah Sumatra Bantu Bersihkan Habitat Mereka yang Dirusak Manusia

  • December 13, 2025
Ironi Gajah Sumatra Bantu Bersihkan Habitat Mereka yang Dirusak Manusia

Jelang Nataru, Wali Kota Semarang Pastikan Harga Bahan Pokok Terkendali

  • December 13, 2025
Jelang Nataru, Wali Kota Semarang Pastikan Harga Bahan Pokok Terkendali

Gubernur Jateng Minta Anggota PDGI Menyebar Sampai Desa

  • December 13, 2025
Gubernur Jateng Minta Anggota PDGI Menyebar Sampai Desa

Pemprov Jateng Beri Bisyarah untuk Penghafal Al Quran

  • December 13, 2025
Pemprov Jateng Beri Bisyarah untuk Penghafal Al Quran